Tuesday 8 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Zona Fisiografis Jawa Tengah dan Jawa Timur menurut Menurut Van Bemmelen. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Zona Fisiografis Jawa Tengah dan Jawa Timur menurut Menurut Van Bemmelen

Fisiografis adalah salah satu cabang ilmu Geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara berdasar segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut.
Fisiografis, yaitu pembagian zona bentang alam yang adalah representasi batuan dan struktur geologinya. Sedangkan zona fisiografis adalah pembagian wilayah suatu daerah berdasar fisiografisnya.

Menurut Van Bemmelen (1949), Pegunungan di Jawa Tengah dibagi oleh dua puncak geantiklin, yaitu Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan. Pegunungan Serayu Utara membentuk garis penghubung antara Zona Pegunungan Bogor (Jawa Barat) dengan Zona Pegunungan Kendeng (Jawa Tengah). Pegunungan Serayu Selatan adalah elemen yang muncul dari Zona Depresi Bandung yang membujur longitudinal di Jawa Barat.

Zona Fisiografis Jawa Tengah dan Jawa Timur menurut Menurut Van Bemmelen
Peta Fisiografi daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur (Van Bemmelen, 1949)

Berdasarkan kondisi litologi penyusun, pola struktur dan morfologi yang ditunjukkan oleh Van Bemmelen (1949), secara fisiografis daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dibagi menjadi tujuh zona fisiografi, dari utara ke selatan, antara lain sebagai berikut :

1. Depresi Semarang – Rembang


Depresi Semarang – Rembang adalah dataran yang berada diantara Semarang dan Rembang.

2. Zona Rembang

Zona Rembang di bagian Utara dibatasi oleh Paparan Laut Jawa Utara ke arah selatan berhubungan dengan Depresi Randublatung yang dibatasi oleh Sesar Kujung, ke arah barat berhubungan dengan Depresi Semarang – Pati dan ke arah timur berhubungan dengan bagian utara Pulau Madura.

3. Zona Randublatung

Zona Randublatung adalah daerah lembah dan bagian tengah memanjang barat – timur dan memisahkan Zona Kendeng dan Zona Rembang.

4. Zona Kendeng

Zona Kendeng memanjang dari Gunung Ungaran di bagian barat menuju ke arah timur sampai ke Sungai Brantas. Panjang zona ini diperkirakan 250 km, lebar di bagian barat 40 km dan mungkin menyempit di bagian timur kurang lebih 20 km (Genevraye & Samuel, 1972).

5. Depresi Tengah / Zona Solo

Zona Solo tersusun oleh endapan Kuarter dan ditempati oleh Gunungapi Kuarter, dibedakan menjadi 3 sub-zona, yaitu : (1) Sub-Zona Blitar, (2) Sub-Zona Solo. dan (3) Sub-Zona Ngawi

6. Zona Pegunungan Selatan

Zona Pegunungan Selatan Jawa terbentang dari wilayah Jawa Tengah, berada di selatan Yogyakarta dengan lebar kurang lebih 55 km, hingga Jawa Timur dengan lebar kurang lebih 25 km, berada di selatan Blitar. Zona Pegunungan Selatan dipisahkan menjadi tiga sub-zona, yaitu : (1) Sub-Zona Baturagung,
(2) Sub-Zona Wonosari, dan (3) Sub-Zona Gunung Sewu.

7. Zona Gunungapi Kuarter

Zona ini meliputi gunung-gunung yang berumur kuarter, seperti : Gunung Ungaran, Merbabu, Merapi, Sumbing, Sindoro dan gunung-gunung lainnya.




No comments:

Post a Comment