Wednesday, 5 November 2014
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
Teman-teman... Faktor-faktor yang memengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia ada 3, yaitu kondisi kepulauan, persebaran nenek moyang kita, dan kontak dengan negara lain. Mari simak penjelasannya satu persatu.
1. Kondisi Kepulauan
Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau, makanya sering disebut negara kepulauan. Kepulauan Indonesia merupakan gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya keanekaragaman budaya.
Mengapa demikian?
Pulau-pulau di Indonesia dikelilingi oleh lautan sehingga penduduk atau masyarakat di setiap pulau hidup dan menetap terpisah satu sama lain. Selanjutnya, penduduk membentuk suku sendiri-sendiri. Setiap suku tentu saja memiliki kebiasaan hidup dan adat istiadat yang berbeda. Perbedaan kebiasaan hidup umumnya dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat mereka tinggal. Sebagai contoh, penduduk di daerah pantai kebiasaan hidupnya tentu berbeda dengan penduduk yang hidup di daerah pegunungan.
Lama-kelamaan kebiasaan hidup dan adat istiadat menjadi budaya. Budaya tersebut turun dan terwariskan kepada generasi penerusnya secara turun-temurun dan terus dilestarikan sampai saat ini. Perbedaan-perbedaan budaya yang disebabkan kondisi kepulauan inilah yang kemudian membentuk keragaman budaya di Indonesia.
2. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Artikel lebih lengkap tentang Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia selengkapnya dapat dibaca di http://ipsgampang.blogspot.com/2014/11/persebaran-nenek-moyang-bangsa-indonesia.html
3. Kontak dengan Negara Lain
Adakah manusia yang mampu hidup sendiri? Tidak mungkin !
Bagaimana upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus mengadakan kontak dan berkomunikasi dengan manusia lain. Manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri karena manusia adalah makhluk sosial. Manusia dalam hidupnya sangat membutuhkan hubungan dan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Interaksi sosial merupakan salah satu faktor penting yang mendasari aktivitas sosial dalam memenuhi kebutuhan hidup. Interaksi sosial adalah hubungan antara orang dan orang, antara orang dan kelompok, serta antara kelompok dan kelompok. Dalam berinteraksi sosial, manusia harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru.
Sejak dahulu bangsa Indonesia telah berinteraksi secara sosial dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhannya. Indonesia sejak dulu terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Selain rempah-rempah, Indonesia juga memiliki komoditas lain seperti emas, perak, kain katun, batu permata, teh, kopi, dan hasil alam lainnya yang bermutu tinggi. Tentu saja bangsa-bangsa lain tertarik untuk berdagang dan membeli hasil bumi Indonesia itu.
Dalam proses perdagangan tersebut, interaksi sosial antarbangsa yang terjadi mendorong terjadinya proses akulturasi dan asimilasi budaya. Para pedagang yang datang dari berbagai belahan dunia membawa kebudayaan masing-masing. Kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh pedagang-pedagang yang datang dari Cina dan India. Kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang yang datang dari Arab, Persia, dan Gujarat. Begitu pula pedagang- pedagang dari Eropa, mereka membawa ajaran Nasrani. Hal ini menjadi faktor utama terbentuknya keanekaragaman agama di Indonesia.
Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia pada abad ke-2 dan abad ke-4 Masehi. Pedagang dari India yang berdagang di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi membawa agama mereka. Agama Hindu memulai perkembangnya di Pulau Jawa pada abad ke-5. Para pedagang juga mengembangkan ajaran Buddha. Akhirnya, kebudayaan Hindu dan Buddha menjadi pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha seperti Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Mataram Hindu, Tarumanegara, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan lainnya. Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia dibangun oleh Kerajaan Mataram dari Dinasti Syailendra. Pada waktu yang hampir bersamaan, Candi Prambanan juga dibangun.
Puncak kejayaan dari kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha terjadi pada sekitar abad ke-14, yaitu pada masa Kerajaan Majapahit. Dipimpin oleh Rajanya yang bernama Hayam Wuruk dan Patih Gajahmada, kerajaan ini telah berhasil menanamkan pengaruh politiknya ke seluruh penjuru tanah air.
Melalui pedagang Arab, Islam pertama kali mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-7. Ajaran Islam menyebar di pantai barat Sumatra, kemudian meluas ke timur Pulau Jawa. Kerajaan Samudra Pasai berdiri sebagai kerajaan bercorak Islam pertama berdiri pada abad ke-13. Setelah itu, berdiri banyak kerajaan Islam lainnya, seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Banten, Banjar, Kesultanan Makassar, Mataram Islam, serta Kerajaan Ternate dan Tidore. Kuatnya pengaruh Islam di Indonesia ditandai dengan banyaknya kerajaan Islam yang berdiri. Sampai saat ini, Indonesia menjadi negara terbesar di dunia yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam.
Kristen Katolik pertama kali dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, di pulau Flores dan Timor. Ppada abad ke-16 M, Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda. Tujuan utama penyebaran agama Kristen adalah wilayah Indonesia bagian Timur, termasuk Maluku, Papua, Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar ke Toraja di Sulawesi serta wilayah Sumatra
goreng ah
ReplyDelete#salahblog
ReplyDelete#salahblog
ReplyDeletesangat Bermanfaat ..Thanz
ReplyDelete