Demikian halnya dengan Perang Dunia II. Perang itu sudah menimbulkan kehancuran, kerusuhan, dan penderitaan yang hebat, terutama dialami negara-negara di Eropa. Akibat Perang Dunia II ini sebagian orang-orang Eropa kehilangan kepercayaan pada liberalisme. Orang condong ke paham totaliter, yaitu paham yang mengedepankan kepentingan seluruhnya daripada kepentingan perseorangan. Munculnya paham atau perasaan cinta tanah air dan bangsa secara berlebih-lebihan, sehingga menganggap bangsa dan tanah airnya lebih hebat daripada bangsa dan tanah air negara lain. Paham itu di Jerman dalam wujud Naziisme, di Italia dalam wujud Fasisme dan di Jepang dalam wujud Militerisme.
Rangkuman Pengaruh PD II pada Keadaan Ekonomi, Sosial, dan Politik di Indonesia
Perang Dunia II (PD II) meletus pada tahun 1939-1945. Sebab khusus PD II di Eropa adalah pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang Polandia, sebuah negara di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. Sedangkan sebab khusus PD II di Pasifik adalah tanggal 8 September 1941 Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Teluk Mutiara (Hawaii).
Perang Dunia II diakhiri dengan Perjanjian Postdam antara Sekutu-Jerman pada tahun 1945 dan Perjanjian San Fransisco antara Sekutu- Jepang pada tahun 1951. Akibat PD II meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan rohani.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Perjanjian itu sebagai tanda berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia. Jepang menjajah Indonesia hanya selama 3,5 tahun, namun cukup membuat rakyat sangat menderita dan sengsara. Kebijakan pemerintah Jepang yang membuat rakyat Indonesia menderita antara lain romusha, kerja rodi. Sebagai upaya untuk menarik simpati rakyat Indonesia, maka Jepang membentuk organisasi-organisasi, misalnya: Fujinkai, Peta, Heiho, Tiga A, Putera, dan Chuo Sangi In. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Jepang di Indonesia.
Refleksi
Apapun alasannya Perang Dunia II tidak membawa manfaat untuk hajat hidup orang banyak. Ternyata perang sudah membawa kerugian baik harta, benda, bahkan nyawa. Kita semua wajib cinta damai, sebab damai itu indah. Penjajahan berakibat penderitaan, sedangkan penderitaan menimbulkan kesadaran untuk berjuang meraih kemerdekaan. Sekarang bangsa kita sudah merdeka, maka kita sebagai warga negara wajib mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Kalian sebagai generasi muda penerus cita-cita bangsa wajib berusaha mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya sesuai bidang yang ditekuni sehingga dapat mewujudkan cita-cita luhur para pendahulu kita.
No comments:
Post a Comment