Tuesday, 12 July 2016

Pahlawan Nasional : Soekarni Kartodiwirjo

Soekarni Kartodiwirjo, lahir di Blitar, Jawa Timur, pada tanggal 14 Juli 1916. Beliau meninggal di Jakarta, 7 Mei 1971 pada umur 54 tahun. Soekarni adalah tokoh pejuang kemerdekaan dan Pahlawan Nasional Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia diberikan oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo), pada 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta.

Sukarni adalah tokoh pergerakan pada zaman Hindia Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, ia bekerja di Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang) bersama-sama dengan Muhammad Yamin. Sukarni menghimpun tokoh-tokoh pergerakan yang lain, antara lain: Adam Malik, Kusnaeni, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimiharjo. Gerakan yang dilakukan kelompok Sukarni adalah menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan, menghimpun orangorang yang berjiwa revolusioner, dan mengungkapkan kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Jepang.

Sukarni pernah di masa kecilnya mengajak puluhan temanya untuk mengirim surat tantangan untuk berkelahi bagi anak nak muda Belanda waktu itu. Tantangan itu diterima oleh anak anak Belanda dan akhirnya terjadilah tawuran besar di sebuah kebun raya waktu itu. Akhirnya tawuran dimenangkan oleh kelompok sukarni. Sukarni pun dikeluarkan dari sekolah dan dia tidak menyerah untuk belajar. Ia melanjutkan sekolah di Yogyakarta dan ia juga lalu pindah ke Jakarta untuk bersekolah. Hal ini berkat kak Bung Karno yang lalu memasukkan sukarni ke Sekolah jurnalistik di Bandung.

Salah satu jasa sukarni yang terkenal adalah ketika terjadi peristiwa rengasdengklok. Peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa yang terjadi akibat kurangnya pemahaman antara kaum muda dan tua pada waktu itu. Akhirnya sukarni dan kawan-kawannya mencoba mendesak Soekarno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia namun mereka menolak. Akhirnya kaum muda pun menculik keduanya ke rengasdengklok dengan tuan agar menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Pahlawan Nasional sukarni
Kisah heroik sukarni yang sangat gigih dalam melawan pergerakan Belanda melalui aksi-aksinya di kancah politik pemerintah saat ia lalu menjabat sebagai seorang politisi di partai murba yang didirikannya dan diketuai olehnya. Partai ini merupakan partai nasionalis yang membawa perubahan Indonesia lebih baik terutama dalam hal mempertahankan kemerdekaannya. Sukarni bahkan sering dipenjara karena perjuangannya.

Bahkan ketika Soekarni mencoba menasehati Bung Karno tentang gerakan PKI di istana Bogor ia malah ditangkap dan selanjutnya partai ini dibekukan oleh pemerintah. Namun akhirnya setelah sukarni bebas, pembekuan partai ini sudah berakhir lalu partai ini kembali aktif. Jasa sukarni ini lalu dianggap begitu penting hingga akhirnya presiden Joko Widodo memberikan ia gelar bintang mahaputra kelas empat yang ditujukan pada perwakilan keluarganya.

No comments:

Post a Comment