Tuesday, 1 November 2016

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Dari pengertian perdagangan internasional tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadinya perdagangan itu dilandasi suka sama suka dan saling menguntungkan yang sekaligus menjadi motif atau dorongan bagi orang untuk melakukan tukar menukar karena adanya kemungkinan didapatkannya manfaat dari perdagangan. Berdagang dengan Negara lain kemungkinan dapat memperoleh banyak manfaat, yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah atau mungkin saja dapat menjual barang keluar negeri dengan harga yang relative lebih tinggi.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya perdagangan internasional (ekspor-impor) suatu negara dengan negara lain, yaitu keinginan untuk memperluas pemasaran komoditi ekspor, memperbesar penerimaan devisa bagi kegiatan pembangunan, tidak semua negara mampu menyediakan kebutuhan masyarakat, serta akibat adanya perbedaan biaya relatif dalam menghasilkan komoditi tertentu.

Setiap negara memiliki karakteristik masing-masing yang membedakannya dengan negara lain baik ditinjau dari segi SDA nya, iklimnya, letak geografisnya, penduduknya, SDM nya untuk ekonominya serta sikuasi politiknya. Perbedaan-perbedaan itu mengakibatkan terjadinya perbedaan barang yang dihasilkan oleh masing-masing negara. Namun adanya produksi dari suatu negara belum dapat di konsumsi seluruhnya didalam negeri, maka hal ini sejak berabad-abad yang lalu telah mendorong orang untuk memperdagangkan hasil produksi tersebut ke negara lain diluar batas negaranya. Perdagangan barang-barang dari satu negara ke negara lain diluar batas negaranya itulah yang dimaksud perdagangan luar negeri.

Beberapa faktor lain yang mendorong timbulnya perdagangan internasional suatu negara dengan negara lain, yaitu keinginan memperluas pemasaran komoditi ekspor, memperbesar penerimaan bagi kegiatan pembangunan, adanya perbedaan penawaran permintaan antar negara, adanya perbedaan biaya relatif serta tidak semua negara menyediakan kebutuhan masyarakatnya. Teori tersebut menggiring perdagangan internasional ke arah liberalisme perdagangan global.

Saat ini terdapat pernyataan bahwa perdagangan global hanya menguntungkan negara maju, negara yang mampu memproduksi barang berkualitas tinggi dengan mengunakan teknologi canggih dan entrepreneur handal. Di lain pihak, negara terbelakang termasuk negara berkembang belum mampu berbuat sejauh itu. Oleh karena itu, lahirlah aksioma yang menegaskan bahwa adanya kesamaan dalam beberapa hal yang harus dimiliki oleh negara-negara liberalisme perdagangan global menguntungkan semua pihak. Paradigma tentang liberalisasi perdagangan global berlaku apabila negara-negara memiliki anggapan yang sama tentang ekonomi, teknologi dan kesejahteraan.

Perdagangan internasional bisa diartikan dengan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dengan dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional khususnya ekspor mempunyai peranan yang sangat penting yakni sebagai penggerak perekonomian. Manfaat dari perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara yaitu dapat mendorong pertumbuhan Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan juga kehadiran perusahaan multinasional.

Jika disimpulkan, beberapa hal yang menjadi faktor pendorong perdagangan internasional, diantaranya adalah :
  1. Perbedaan sumber alam. Karena Negara mempunyai sumber alam yang berbeda, sehingga produknya juga berbeda. Indonesia menghasilkan minyak bumi, Jerman tidak. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan terhadap minyak bumi Jerman harus mengimpor.
  2. Perbedaan ongkos produksi di negara satu dengan Negara yang lain, sehingga dapat menyebabkan adanya perdagangan.
  3. Untuk memperoleh barang-barang yang belum dapat dihasilkan sendiri. Tidak semua barang kebutuhan suatu Negara dapat dipenuhi oleh produknya sendiri, sehingga perlu mengimpor dari Negara lain.
  4. Untuk mendapatkan keuntungan (devisa) melalui kegiatan ekspor impor sehingga dapat meningkatkan pendapatan Negara.
  5. Dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dengan menjual produksi yang berlebih ke luar negeri (ekspor).
  6. Keinginan suatu bangsa dalam melaksanakan kegiatan ekonomi untuk mempersiapkan diri menerima wisatawan mancanegara yang dapat menimbulkan transaksi antarnegara, seperti penjualan dan pembelian barang-barang cinderamata.
  7. Keinginan untuk menaikkan pendapatan, karena apabila pendapatan bertambah, berarti kemampuan membeli barang-barang impor juga bertambah.
  8. Perbedaan selera mendorong timbulnya perdagangan internasional, misalnya terhadap jenis barang tertentu apabila sudah menyenangi, kemungkinan besar akan membeli.

Sumber : http://edukasicenter.blogspot.co.id

No comments:

Post a Comment