Tuesday, 13 January 2015

Perubahan Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan Bangsa Barat

Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa Barat

Kamu telah mempelajari bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan. Pada perjalanan sejarah sejak masa kolonialisme VOC, pemerintah Hindia Belanda, Pemerintah Inggris, dan pendudukan Jepang, tentu kalian menemukan berbagai perubahan pada masyarakat Indonesia.Perubahan apa saja yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada masa kolonial?

Perubahan Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan Bangsa Barata. Perluasan penggunaan lahan

Perkebunan di Indonesia telah berkembang sebelum masa penjajahan. Bangsa kalian telah memiliki teknologi turun temurun untuk mengembangkan berbagai teknologi pertanian. Pada masa penjajahan, terjadi perubahan besar dalam perkembangan perkebunan di Indonesia. Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan lahan perkebunan di Indonesia, tetapi juga melibatkan perusahaan.

Saluran Irigasi BK 10 di Sumsel peninggalan masa Hindia Belanda Pada masa Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, banyak perusahaan asing yang menanamkan investasi di Indonesia. Berhektar-hektar hutan dibuka untuk pembukaan lahan perkebunan. Apakah kamu menemukan bekas-bekas perkebunan yang dahulu dikuasai Belanda? Perhatikan gambar di atas. saluran irigasi Bendung Komering 10 (BK 10) di Desa Gumawang, Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan. Saluran tersebut dibangun sejak masa Hindia Belanda. Daerah OKU Timur yang awalnya hutan belantara berubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang sangat subur hingga sekarang. Sepanjang aliran irigasi tersebut menjadi lumbung padi Sumatra Selatan hingga sekarang.

b. Persebaran penduduk dan urbanisasi

Kamu tentu masih ingat dengan Politik Etis yang terdiri dari irigasi, transmigrasi, dan edukasi. Sejarah transmigrasi Indonesia terutama terjadi pada akhir abad XIX. Tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan Kalimantan. Bagi kamu yang tinggal di beberapa daerah di Sumatra, mungkin dapat menelusuri sejarah keluargamu atau teman-temanmu. Mungkin sebagian dari mereka memiliki garis keturunan dari Jawa. Pembukaan perkebunan pada masa Kolonial Barat di Indonesia telah berhasil mendorong persebaran penduduk Indonesia. Persebaran penduduk yang pada umumnya dari Jawa ke luar Jawa, hingga sekarang di samping memiliki dampak sosial juga memiliki dampak ekonomi yang positif. Semula tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan Kalimantan, namun sekarang sebagian besar transmigran tidak lagi menjadi tenaga kerja murah tetapi berbalik menjadi majikan. Mereka dapat menggarap lahan dengan tanaman yang produktif seperti kelapa sawit, coklat, kopi, dan lain sebagainya. Dari aktivitas tersebut mereka dapat meningkatkan kondisi ekonominya. Di samping itu hasil produksi mereka telah dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak hanya masyarakat di lingkungan sekitar, namun sudah menjadi komoditas ekspor.

Munculnya berbagai pusat industri dan perkembangan berbagai fasilitas di kota menjadi daya dorong terjadinya urbanisasi. Urbanisasi terjadi hampir di berbagai daerah di Indonesia. Daerah yang awalnya hutan belantara menjadi ramai dan gemerlap karena ditemukan tambang.

c. Pengenalan tanaman baru

Pengaruh pemerintah Kolonial Barat dalam satu sisi memiliki pengaruh positif dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan perkebunan. Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan di Indonesia. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Indonesia.

d. Penemuan tambang-tambang

Pembukaan lahan pada masa Kolonial Barat juga dilakukan untuk pertambangan minyak bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk pertambangan ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX. Coba kamu cari pertambangan yang terdapat di lingkungan provinsimu! Dapatkah kamu mencari sejarah pertambangan tersebut? Apakah ada hubungan pertambangan tersebut dengan penjajahan Bangsa Barat?

e. Transportasi dan komunikasi

Pada zaman penjajahan Belanda banyak dibangun jalan raya, rel kereta api, dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat. Pada transportasi laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di Indonesia.

Kamu tentu masih ingat bagaimana proses pembangunan jalur Anyer Panarukan yang dibangun pada masa Pemerintah Daendels. Satu sisi pembangunan tersebut menimbulkan kesengsaraan rakyat, terutama akibat kerja paksa. Disisi lain pembangunan jalur tersebut telah mempermudah jalur transportasi dan komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Pembangunan rel kereta api juga dilakukan di berbagai daerah Jawa dan Sumatra.

f. Perkembangan kegiatan ekonomi

Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa pemerintah kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi. Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang bervariasi.

Rakyat mulai mengenal tanaman yang bukan hanya untuk dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah maupun swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa pemerintah Kolonial Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah ekspor. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi mengalami perkembangan, dilihat dari kualitas proses produksi dari tradisional ke teknologi modern. Dilihat dari hasil produksinya terlihat ada peningkatan kualitas. Dilihat dari distribusi juga mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari aktivitas distribusi yang pada awalnya hanya dilakukan antar daerah kemudian meningkat menjadi antar negara. Hal ini tampak dari peningkatan aktivitas ekspor-impornya. Sedangkan dilihat dari aktivitas konsumsi, masyarakat dapat menikmati hasil produksi dengan kualitas yang lebih baik.

g. Mengenal uang

Untuk memahami perubahan masyarakat Indonesia di masa penjajahan, dapat dilihat dari perubahan penggunaan uang sebagai sarana tukar menukar. Pada masa sebelum kedatangan Bangsa-bangsa Barat, biasanya masyarakat melaksanakan aktivitas sehari hari secara bergotong royong. Misalnya dalam mengerjakan sawah, setiap kelompok penduduk akan mengerjakan secara bersama dari sawah satu ke sawah lainnya. Pada masa pemerintah Kolonial Barat, uang mulai dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja. Keberadaan uang sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri.

Masyarakat mulai menyenangi uang, karena dianggap lebih mudah digunakan. Untuk memahami lebih lanjut perubahan masyarakat dilihat dari perubahan penggunaan sarana alat pembayaran, terlebih dahulu kamu akan mempelajari tentang pengertian dan sejarah uang dalam uraian berikut! Apakah uang itu? Bagaimana sejarah munculnya uang? Uang yang kamu kenal sekarang mengalami proses perkembangan cukup panjang. Bagaimana sejarah proses terbentuknya uang seperti yang kalian lihat sekarang ini? Uraian berikut ini akan membantu kamu memahaminya.

1) Masa Sebelum Barter

Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Singkatnya, apa yang diperoleh itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat yang semacam ini biasa disebut dengan masyarakat subsistan, suatu masyarakat di mana mereka melakukan produksi hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka menanam padi, memelihara ayam, menanam pisang, dan lain sebagainya hanya untuk memenuhi kebutuhan makan sendiri dan keluarganya. Manusia saat itu belum mengenal alat tukar yang berupa uang. Kamu dapat membaca kembali bagaimana kehidupan manusia praaksara. Mereka hidup tidak menetap, dan semua kebutuhannya dipenuhi dari pencarian di alam, tampak pada gambar berikut.

Perubahan Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan Bangsa Barat

2) Masa Barter
Pada masa barter, manusia sudah membutuhkan pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang memiliki teh, tetapi tidak memiliki gula, sementara orang lain memiliki gula, tetapi tidak memiliki teh, maka terjadilah pertukaran. Syarat utama terjadinya pertukaran/barter adalah saling membutuhkan. Dalam perkembangannya pertukaran dengan sistim barter mengalami kesulitan, antara lain:

a) Kesulitan menemukan barang yang dibutuhkan.
b) Kesulitan menentukan nilai dari barang yang ditukarkan.
c) Kesulitan memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam.

Oleh karena adanya beberapa kesulitan dalam pertukaran dengan sistim barter, maka muncullah uang barang.

3) Masa Uang Barang

Pada masa ini, orang sudah mulai berpikir barang perantara sebagai alat pertukaran, maka dicarilah jenis barang yang dapat mempermudah pertukaran.

Jenis barang yang pernah digunakan sebagai uang barang antara lain: kulit hewan, hewan, batu- batuan berharga, kulit pohon, logam. Penggunaan uang barang juga banyak mengalami kesulitan, antara lain: 1) sulit disimpan, 2) sukar dibawa ke mana-mana, 3) sukar dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, 4) tidak tahan lama, dan nilainya tidak tetap. Oleh karena adanya beberapa kesulitan dalam penggunaan uang barang, maka munculah masa uang seperti yang sekarang kalian kenal.

4) Masa Uang

Setelah menemukan berbagai kelemahan uang barang, manusia kemudian berusaha menemukan uang yang lebih praktis. Akhirnya manusia menemukan jenis uang yang kalian kenal sekarang. Jenis barang yang paling memenuhi syarat tersebut di atas adalah logam terutama emas dan perak. Awalnya kertas belum ditemukan, maka jenis uang logamlah yang pertama kali ada. Dalam perkembangan penggunaan uang sebagai alat pertukaran juga banyak menimbulkan kesulitan, terutama saat terjadi transaksi jual beli yang cukup besar, dengan menggunakan uang sebagai alat tukar sangat riskan, maka munculah sistim kredit.

5) Mengenal Sistem Kredit

Sistim kredit sederhana mulai berkembang pada masa pemerintah Kolonial Barat. Keberadaan uang sangat besar perannya dalam kegiatan perkreditan di Indonesia. Satu sisi negatif dalam sistem kredit adalah munculnya berbagai lintah darat di berbagai daerah.

h. Perubahan dalam Pendidikan

Pendidikan pesantren berkembang di berbagai daerah Indonesia pada masa sebelum kedatangan Bangsa Barat. Bagaimana pendidikan pada masa kolonial Barat? Terdapat dua pendidikan yang dikembangkan pada masa pemerintah kolonial Barat. Pertama adalah pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah, dan yang kedua adalah pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat.

Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di Indonesia menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia. Kamu dapat menemukan sekolah-sekolah yang telah berdiri sejak zaman penjajahan di kota provinsi tempat tinggalmu. Pada masa penjajahan Belanda juga telah berkembang perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Pada masa pemerintahan Kolonial Barat, terjadi diskriminasi pendidikan di Indonesia. Sekolah dibedakan menjadi dua golongan yakni sekolah untuk bangsa Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi. Hal ini mendorong lahirnya berbagai gerakan pendidikan di Indonesia. Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan modern di Indonesia. Sekolah-sekolah yang dipelopori berbagai organisasi pergerakan nasional tumbuh pesat pada awal abad XX.

Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada masyarakat Indonesia. Munculnya elit intelektual menyebabkan lahirnya jenis pekerjaan baru seperti guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

i. Perubahan dalam aspek politik

Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan Bangsa Barat satu persatu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan. Pada masa kerajaan rakyat diperintah oleh raja yang merupakan Bangsa Indonesia. Pada pemerintah Kolonial Barat rakyat diperintah oleh bangsa asing. Kekuasaan bangsa Indonesia untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan oleh kekuasaan Bangsa Barat. Perubahan inilah yang paling penting untuk diperjuangkan. Tanpa kemerdekaan bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri.

Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem pemerintahan baru. Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, pada masa pemerintah Kolonial Barat dikenal sistem pemerintahan Gubernur Jenderal, Residen, Bupati, dan seterusnya. Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya digantikan oleh kekuasaan pemerintah Kolonial Barat. Terbentuknya pemerintah Hindia Belanda dalam satu sisi menguntungkan bangsa Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daeah. Muncul perasaan senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda.

Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan politik Hindia Belanda. Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan. Terdapat puluhan kerajaan di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, berbagai daerah tersebut disatukan dalam satu identitas Hindia Belanda.

j. Perubahan dalam aspek Budaya

Perubahan Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan Bangsa Barat

Perhatikan gambar Benteng Vredeburg di Yogyakarta pada gambar di atas. Peninggalan tersebut merupakan salah satu bukti pengaruh kolonialisme dalam bidang budaya. Berbagai perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda adalah dalam seni bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan teknologi.

Seni bangunan dengan gaya Eropa dapat kalian temukan di berbagai kota di Indonesia. Coba kamu amati berbagai peninggalan pada masa Kolonial Belanda yang terdapat di lingkungan tempat tinggalmu! Bagaimana perbedaan bangunan-bangunan tersebut dengan bangunan asli masyarakat Indonesia sebelumnya? Penjajahan Belanda berpengaruh terhadap teknologi dan seni bangunan di Indonesia. Teknologi bangunan modern dikenalkan Bangsa Barat di berbagai wilayah Indonesia. Kamu masih dapat menelusuri sebagian besar peninggalan bangunan pada masa kolonial. Bahkan sebagian bangunan tersebut sampai saat ini masih dimanfaatkan untuk kantor pemerintah.

Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang mulai mengenal tarian-tarian Barat. Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Kamu juga masih dapat menelusuri bahasa-bahasa Belanda yang memengaruhi dalam kosa kata Bahasa Indonesia. Wawasan

Agama Kristen diperkirakan telah sampai di Indonesia sejak zaman kuno melalui jalur pelayaran. Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya Topographica Christiana, bahwa pada abad ke-6 sudah ada komunitas Kristiani di India Selatan, di Pantai Malabar dan Sri Lanka. Dari Malabar itu Agama Kristen menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 650 Agama Kristen sudah mulai berkembang di Kedah (di Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada abad ke-9 Kedah berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran yang menghubungkan India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan terus ke Cina. Jalur inilah yang disebut-sebut sebagai jalur penyebaran Agama Kristen dari India ke Nusantara.

Dalam aspek budaya juga terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat Indonesia. Penyebaran agama Kristen sangat intensif seiring dengan datangnya Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia pada abad ke-16. Kedatangan Bangsa-bangsa Barat itu semakin memantapkan dan mempercepat penyebaran Agama Kristen di Indonesia. Orang-orang Portugal menyebarkan Agama Kristen Katolik (selanjutnya disebut Katolik). Orang-orang Belanda membawa Agama Kristen Protestan (selanjutnya disebut Kristen). Agama Kristen diprediksi sampai di Indonesia sejak zaman kuno melalui jalur pelayaran.

Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya Topographica Christiana, bahwa pada abad ke-6 sudah ada komunitas Kristiani di India Selatan, di Pantai Malabar dan Sri Lanka. Dari Malabar itu Agama Kristen menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 650 Agama Kristen sudah mulai berkembang di Kedah (di Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada abad ke-9 Kedah berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran yang menghubungkan India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan terus ke Cina. Jalur ini disebut sebagai jalur penyebaran Agama Kristen dari India ke Nusantara.

Siapa yang menyebarkan agama Katolik di Indonesia? Mereka adalah para pastor, misalnya Fransiscus Xaverius, SJ dari ordo Yesuit. Pastor ini aktif mengunjungi desa-desa di sepanjang Pantai Leitimor, Kepulauan Lease, Pulau Ternate, Halmahera Utara dan Kepulauan Morotai.

Usaha penyebaran agama Katolik ini kemudian dilanjutkan oleh pastor-pastor yang lain. Di Nusa Tenggara Timur seperti: Flores, Solor, Timor agama Katolik berkembang tidak terputus sampai sekarang.

Agama Kristen Protestan berkembang di Kepulauan Maluku terutama setelah VOC menguasai Ambon. Pada waktu menyebarkan agama baru ini para zendeling dengan semangat pietisme menekankan pertobatan (hidup individu orang Kristen yang baru). Penyebaran agama Kristen ini juga semakin intensif saat Raffles berkuasa di Indonesia. Agama Katolik dan Kristen Protestan berkembang pesat di Indonesia bagian timur.

6 comments:

  1. Artikelnya bermanfaat kak, ini saya jga punya artikel tentang Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial, smoga dpt saling melengkapi

    Kumpulan Materi Sejarah - Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial

    ReplyDelete
  2. Artikelnya bermanfaat
    Terima kasih ya

    ReplyDelete
  3. Persis sama kayak buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas 8 semester 2 kurikulum 2013.

    ReplyDelete
  4. Terimakasih untuk artikel nya ^^

    ReplyDelete