Friday, 22 May 2015

Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Indonesia

Pembangunan dalam berbagai sektor yang dilakukan Indonesia sangat membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dengan kualifikasi tertentu. Berbagai lapangan pekerjaan terbuka setiap waktu di seluruh Indonesia, tapi pencari pekerjaan jauh lebih banyak dibandingkan kuota yang tersedia. Membludaknya angkatan kerja yang mencari pekerjaan dapat dilihat pada salah satu contoh yang diberitakan oleh policenewscenter.com.

Dalam prosesnya ternyata pembangunan tidak hanya dihadapkan kepada keterbatasan tenaga kerja ahli, melainkan masih banyak masalah lainnya. Kondisi itu dapat dilihat dengan banyaknya masalah yang dihadapi ketenagakerjaan di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

A. Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja

Jumlah penduduk yang besar akan menghasilkan angkatan kerja yang besar pula. Angkatan kerja yang besar jika dapat dimanfaatkan dengan baik akan mampu meningkatkan kegiatan perekonomian yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, hal itu baru dapat dicapai apabila angkatan kerja seluruhnya terserap oleh kesempatan kerja. Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan lapangan pekerjaan di masyarakat.
Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Indonesia

Pernyataan itu dapat dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar ditambah dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang seharusnya menjadi pendorong peningkatan kegiatan ekonomi justru menjadi beban bagi pembangunan ekonomi. Akan tetapi tingkat pertumbuhan penduduk tinggi itu tidak diiringi oleh pertumbuhan kesempatan kerja. Ini adalah penyebab utama terjadinya pengangguran.

B. Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah

Rendahnya tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang memengaruhi mutu tenaga kerja Indonesia. Karena rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan tenaga kerja Indonesia minim dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi. Akibatnya, jumlah hasil produksi yang dihasilkan rendah sedangkan biaya produksi tinggi. Tingginya biaya produksi mengakibatkan hasil produksi Indonesia sulit bersaing dengan produk negara lain.

Selain itu, mutu tenaga kerja berpengaruh pula pada tinggi rendahnya upah tenaga kerja. Upah buruh di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Serbia, Cina, Rusia, Singapura, dan Malaysia.

C. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

Di samping sumber daya manusia yang relatif masih rendah, sektor ketenagakerjaan di Indonesia juga dihadapkan kepada masalah penyebaran tenaga kerja yang tidak merata. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara, di daerah lain yang wilayahnya lebih luas masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Akibatnya, di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran. Sementara, di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal.

D. Pengangguran

Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja mengakibatkan tidak semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja (pengangguran). Hal ini lebih diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, pengangguran juga terjadi sebab angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia usaha.
Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Indonesia

Pengangguran dikelompokan menjadi dua, yaitu:

a. Pengangguran berdasar sifatnya
  1. Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan.
  2. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerjanya tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerja dalam satu minggu kurang dari 36 jam.
  3. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum sebab kelebihan tenaga kerja. Umpamanya, seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup hanya dikerjakan oleh satu orang. Namun, sebab anaknya tidak punya pekerjaan dia ikut menggarap tanah itu. Anak petani itu termasuk penganggur terselubung.

b. Pengangguran berdasar penyebabnya
  1. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan dalam struktur perekonomian, misalnya dari agraris menjadi industri. Otomatis kondisi itu mengakibatkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian di sektor pertanian tidak terserap di sektor industri, sehingga mereka akan menganggur.
  2. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan pergeseran yang tiba-tiba pada penawaran dan permintaan tenaga kerja, sehingga sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja.
  3. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim. Contohnya, buruh tani akan bekerja pada waktu panen, tetapi kalau sudah habis masa panen dia akan menganggur.
  4. Pengangguran voluntary. Pengangguran jenis ini terjadi sebab adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak bekerja (minta berhenti bekerja). Contohnya, seorang pegawai sebuah perusahaan berhenti bekerja sebab punya uang yang banyak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan, dia memperoleh dari penghasilan uang yang didepositokan atau dengan menyewakan rumah.
  5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi sebab adanya mekanisasi atau penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
  6. Pengangguran deflasioner disebabkan oleh pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia.

Pengertian Angkatan dan Tenaga Kerja

Pengertian angkatan kerja dan tenaga kerja sangat diperlukan untuk memahami makna dan perbedaan antara keuda istilah tersebut.

A Angkatan Kerja

Membicarakan angkatan kerja, sebenarnya berhubungan erat dengan jumlah penduduk. Ukuran besar-kecilnya angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang sudah memasuki usia kerja. Definisi angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Menurut ketentuan pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun sampai 65 tahun. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki usia tadi disebut angkatan kerja. Sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa, serta penerima pendapatan (pensiunan).
Pengertian Angkatan dan Tenaga Kerja
Pembagian usia angkatan kerja dan bukan angkatan kerja

Selain jumlah penduduk, pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi pula oleh struktur penduduk berdasarkan: jenis kelamin, usia penduduk, dan tingkat pendidikan. Makin banyak komposisi jumlah penduduklaki -laki dalam suatu negara, semakin tinggi pula angkatan kerja di negara itu. Mengapa? Karena ibu rumah tangga tidak digolongkan sebagai tenaga kerja. Sementara, usia penduduk berpengaruh pada jumlah angkatan kerja dalam suatu negara. Semakin besar jumlah penduduk yang berusia produktif, maka semakin tinggi pula angkatan kerjanya. Selanjutnya, semakin rendah tingkat pendidikan penduduk suatu negara, maka akan makin rendah pula angkatan kerjanya, sebab saat ini tingkat pendidikan adalah salah satu syarat untuk memasuki dunia kerja.

Berkaitan dengan syarat memasuki dunia kerja, selain tingkat pendidikan terdapat kriteria lain yang ditetapkan oleh perusahaan atau instansi dalam menerima calon tenaga kerja, seperti:

1. jenis pendidikan,
2. keahlian khusus,
3. pengalaman kerja,
4. kesehatan, dan
5. sikap dan kejujuran.

Agar dapat menyatukan keinginan perusahaan atau instansi yang membuka kesempatan kerja dengan pencari kerja, maka dibutuhkan media yang dapat mempertemukan mereka. Media ini biasanya disebut bursa tenaga kerja. Di bursa tenaga kerja akan diperoleh informasi tentang lowongan kerja dari beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, seperti jabatan yang tersedia, spesialisasi, kualifikasi, dan keahlian yang dibutuhkan. Di Indonesia, badan atau lembaga yang bertindak sebagai bursa tenaga kerja ialah Departemen Tenaga Kerja dan perusahaan penggerak tenaga kerja.

B Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja atau aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja adalah faktor produksi yang sangat penting bagi setiap negara, di samping faktor alam dan faktor modal. Dikatakan demikian, sebab walaupun suatu negara mempunyai sumber daya alam dan modal yang besar, dia tetap membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksinya.

Tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam yang merupa- kan faktor produksi tidak hanya berperan penting dalam peningkatan jumlah produksi, tetapi juga dapat mendorong naiknya pendapatan nasional. Tingginya pendapatan nasional memungkinkan terbentuknya tabungan, baik tabungan masya- rakat, tabungan perusahaan, atau tabungan pemerintah. Tabungan adalah sumber investasi untuk perluasan usaha, sehingga akan membuka lapangan kerja baru. Banyaknya angkatan kerja yang terserap pada lapangan pekerjaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja sangat erat kaitannya dengan produktivitas kerja. Jika kesejahteraan tenaga kerja baik, maka produktivitasnya akan meningkat. Sebab pekerja akan dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, sehingga tenaga dan pikirannya akan terfokus pada pekerjaannya. Di lain pihak, kesejahteraan tenaga kerja harus diimbangi dengan peningkatan kualitas tenaga kerja itu sendiri. Hal itu perlu dilakukan sebab dengan kualitas tenaga kerja yang rendah peningkatan produktivitas akan sulit dicapai akibatnya pendapatan pekerja pun akan sulit untuk ditingkatkan lagi.

Berkaitan dengan itu, peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Pelatihan Tenaga Kerja

Pelatihan tenaga kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi, produkti- vitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

Pemagangan

Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung. Pemagangan itu di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/ buruh yang sudah berpengalaman dalam proses produksi barang/jasa di perusahaan. Upaya ini dilakukan dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

Perbaikan Gizi dan Kesehatan

Agar dapat mendukung ketahanan fisik dalam bekerja dan meningkatkan kecerdasan tenaga kerja dalam menerima pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja, maka diperlukan peningkatan gizi dan kesehatan bagi pekerja.

Saturday, 9 May 2015

Pengertian dan Ciri-ciri Negara Miskin (Terkebelakang)

Gambaran suatu negara miskin atau terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan,kota  yang dipadati oleh pengemis, yang jarang mempunyai industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak mempunyai jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.

KEMISKINAN UMUM

Negara terbelakang adalah negara yang dicekam kemiskinan seperti tercermin di dalam pendapatan per kapita yang rendah. Pendapatan per kapita yang rendah ini lebih jauh tercermin pula dalam standar kehidupan rakyatnya yang rendah. Di negara seperti ini makanan adalah jenis konsumsi utama dan sekitar 75 persen dari pendapatan dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan hanya 20 persen di negara maju. Akibatnya, rata-rata kalori yang dimakan di negara terbelakang adalah 2000, dibandingkan 3000 lebih pada negara maju. Lebih dari 1200 juta penduduk tidak mempunyai air minum bersih dan lebih dari 1400 juta tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Dan pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan sangat minim.

PERTANIAN, MATA PENCAHARIAN UTAMA

Di negara terbelakang, duapertiga atau lebih penduduk tinggal di daerah pedesaan dan matapencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai matapencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, sebab dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan zaman. Negara-negara terbelakang mengkhususkan diri pada produksi bahan mentah dan pangan, namun sebagian lain ada yang juga mengkhususkan diri pada produksi primer, seperti barang tambang. Selain itu ada juga negara sedang berkembang sektor sekunder dengan industri barang-barang konsumen sederhana, ringan, dan kecil.
Dan negara sedang berkembang sector tersier, yaitu transport, perdagangan, perbankan, dan jasa asuransi.

EKONOMI DUALISTIS

Pengertian dan Ciri-ciri Negara Miskin (Terkebelakang)

Hampir semua negara sedang berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Di satu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian; yang pertama berpusat di dekatkota  sedang yang lain di daerah pedesaan. Dengan berpusat dikota , ekonomi pasar berciri ultra-modern. Sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian. Di beberapa negara terbelakang, terdapat semacam kantong-kantong yang dikendalikan luar negeri (yang sangat bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu wajah perekonomian yang tiga-muka. Sifat dua-muka atau tiga-muka perekonomian tadi tidak mendatangkan atau tidak mendorong kemajuan ekonomi yang sehat.


SUMBER ALAM KURANG TEROLAH

Pada biasanya negara terbelakang tidak kekurangan tanah, air, hutan, dan kaya akan barang tambang. Tetapi belum atau kurang dimanfaatkan atau salah penggunaan sebab langkanya pengetahuan teknik serta tidak tersedianya modal dan kecilnya pasar.

CIRI-CIRI DEMOGRAFI

Negara terbelakang sangat mengemuka satu sama lain sebab posisi demografi dan kecenderungannya. Yang disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia, dan laju pertumbuhan penduduk yang beragam. Namun ada satu kesamaan cirri, yaitu pertambahan penduduk yang cepat. Hampir semua negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk tinggi serta dibarengi oleh tingkat kematian yang cenderung menurun. Penurunan tingkat kematian dan peningkatan tingkat kelahiran memperhebat tingkat pertumbuhan penduduk. Dan rata-rata laju pertumbuhan tahunan penduduk di negara sedang berkembang adalah 2,5 persen dibandingkan 0,8 persen di negara maju. Peningkatan jumlah penduduk yang cepat ini semakin memperberat persoalan kelangkaan modal sebab untuk menampung pertumbuhan tenaga kerja perlu dilakukan investasi secara besar-besaran walaupun dengan peralatan kuno. Kemungkinannya sangat kecil untuk dapat melakukan investasi dengan peralatan baik yang dapat meningkatkan produktivitas buruh. Terakhir, di sebagian besar negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami.


PENGANGGURAN DAN PENGANGGURAN TERSEMBUNYI

Pengangguran dikota  membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sektor industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Di samping itu ada pula pengangguur yang berpendidikan, mereka gagal mendapatkan pekerjaan sebab tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan tenaga kerja. Akan tetapi pengangguran tersembunyi adalah ciri utama sebagian besar negara terbelakang. Pengangguran seperti itu ada sebab secara terpaksa. Setiap orang bersedia kerja tetapi mereka tidak mendapatkan kerja sebab tiadanya faktor pendukung. Ada pula jenis penganggur tersembunyi lain seperti apabila seseorang sebab menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya, atau tidak sepadan dengan pendidikannya. Atau lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sedikit – hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan.

KETERBELAKANGAN EKONOMI

Di semua negara terbelakang, dicirikan secara khusus oleh keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah, berbagai faktor yang tidak tersedia dan tidak berjalan dengan semestinya.

KETIADAAN INSIATIF DAN USAHA

ciri khas lain negara terbelakang adalah tiadanya kemampuan wiraswasta. Kewiraswastaan terhalang oleh sistem sosial yang menutup daya cipta. “Kekuatan adat istiadat, ketegaran status, dan kecurigaan pada gagasan baru dan kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya itu menciptakan iklim yang tidak menunjang eksperimen dan inovasi”. Negara yang seperti ini hanya akan mempunyai sekelompok kecil pedagang yang sebagian besar berdagang barang konsumsi dan bertindak sebagai penyedia uang serta wakil-wakil real estate. Betapapun kecilnya kewiraswastaan itu dia cenderung menjadi monopolistis atau kwasi-monopolistik. Para wiraswastawan membangun hubungan pribadi dan politik dengan pejabat pemerintah, menikamti satu kedudukan istimewa dan menerima perlakuan khusus di bidang keuangan, pajak, dan hal-hal lainnya. Tetapi para wiraswastawan di luar (asing) telah memainkan peranan lebih penting di dalam pembangunan ekonomi di negeri-negeri seperti itu. Pembangunan ekonomi tidak pernah adalah motif. Mereka semata didorong oleh motif mencari untung. Pembangunan apa pun yang terjadi tujuan pokoknya adalah untuk menggarap daerah koloni itu demi kepentingan sendiri dan kepentingan pemerintah imperialis. Tidak mengherankan kalau akhirnya negara terbelakang mengalami kekurangan kewiraswastaan, yang menurut Schumpeter adalah faktor penting di dalam pembangunan ekonomi.

KELANGKAAN ALAT MODAL

Kelangkaan pada hal ini adalah ciri umum lain negara miskin atau terbelakang. Negara terbelakang di artikan sebagai perekonomian yang “miskin modal” atau dengan “tabungan dan investasi rendah”. Investasi bruto hanya berkisar 5-6 persen dari pendapatan nasional bruto sedangkan di negara industri adalah kira-kira sebesar 15-20 persen. Sebab utama kurangnya modal adalah kecilnya tabungan, atau lebih tepat dikatakan kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Karena pendapatan per kapita rendah, penduduk tidak dapat menabung banyak, sehingga bagian yang tersisa untuk investasi lebih lanjut hanya sedikit. Alasan lain mengapa rasio tabungan masyarakat tidak meningkat sejalan dengan naiknya tingkat pendapatan jangka panjang di terangkan oleh Nurkse dengan istilah Demonstration Effects. Adanya kecenderungan pada masyarakat di negara-negara terbelakang untuk menyamai kebutuhan hidup yang berkiblat kepada negara-negara maju. Sebagai akibat Demonstration Effects itu, peningkatan pendapatan dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi mewah. Dengan demikian tabungan menjadi statis atau tidak berarti. Demonstration Effects biasanya ditularkan oleh film, majalah asing, atau kunjungan ke luar negri.
Bagi negara terbelakang, kekurangan modal dengan demikian bersifat kronis dan faktor yang menyebabkannya bukan hanya ekonomi tetapi juga bersifat sosio politik.

KETERBELAKANGAN TEKNOLOGI

Keterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang maju dan sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu memperberat persoalan pengangguran struktural dan teknologis di sektor industri dan peengangguran tersembunyi di sektor pedesaan. Negara terbelakang juga ditandai oleh adanya ketidakseimbangan struktural pada tingkat faktor-faktor. Ketidak seimbangan ini membawa kepada pengangguran teknologis. Pengangguran teknologis timbul sebab kekeliuan alokasi sumber, struktur permintaan dan kendala-kendala teknologis. 

Tanya jawab seputar  Pengertian dan Ciri-ciri Negara Miskin

Apa saja ciri-ciri negara miskin?

Ciri-ciri negara miskin antara lain memiliki pendapatan per kapita rendah, tingkat pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang kurang, kualitas pendidikan dan kesehatan yang rendah, serta tingkat kesenjangan yang tinggi.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan negara miskin?

Negara miskin adalah negara yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan pendapatan per kapita yang rendah dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Apa saja negara miskin?

Ada banyak negara miskin di dunia, antara lain Afghanistan, Bangladesh, Haiti, dan Somalia.

Mengapa suatu negara disebut sebagai negara miskin?

Suatu negara disebut sebagai negara miskin karena memiliki pendapatan per kapita yang rendah dan tingkat kemiskinan yang tinggi, serta kurangnya sumber daya dan infrastruktur yang memadai.

Apa yang menyebabkan miskin?

Miskin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakadilan sosial, rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan sumber daya ekonomi, dan kekurangan lapangan kerja.

Siapa negara miskin di dunia?

Negara-negara miskin di dunia antara lain Afghanistan, Bangladesh, Haiti, dan Somalia.

Apa ciri-ciri dari negara maju?

Ciri-ciri negara maju antara lain memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat kesenjangan yang rendah, sistem pendidikan dan kesehatan yang baik, infrastruktur yang memadai, dan kemajuan teknologi yang pesat.

Apa kah Indonesia termasuk negara miskin?

Indonesia termasuk negara berkembang dengan tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi.

Apa itu negara maju dan sebutkan ciri-cirinya?

Negara maju adalah negara yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat kesenjangan sosial yang rendah, sistem kesehatan dan pendidikan yang baik, infrastruktur yang memadai, dan kemajuan teknologi yang pesat.

Kenapa di Indonesia banyak miskin?

Di Indonesia, faktor yang menyebabkan kemiskinan antara lain rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan lapangan kerja, ketidakadilan sosial, serta rendahnya kualitas sumber daya dan infrastruktur yang memadai.

Apa saja ciri-ciri negara berkembang?

Ciri-ciri negara berkembang antara lain memiliki pendapatan per kapita yang rendah, tingkat kesenjangan sosial yang tinggi, kualitas pendidikan dan kesehatan yang rendah, serta infrastruktur yang kurang memadai.

Apa contoh dari kemiskinan?

Contoh dari kemiskinan antara lain ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian, serta kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai.

Apa kesimpulan dari kemiskinan?

Kesimpulan dari kemiskinan adalah kondisi di mana individu atau kelompok masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian.

Bagaimana cara mengatasi masalah kemiskinan?

Cara mengatasi masalah kemiskinan antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, menciptakan lapangan kerja, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin, serta meningkatkan ketersediaan sumber daya dan infrastruktur yang memadai.

Apa saja dampak dari kemiskinan?

Dampak dari kemiskinan antara lain ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar hidup, rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan, rendahnya tingkat produktivitas, serta meningkatnya tingkat kriminalitas dan ketidakstabilan sosial.

Apa itu kemiskinan menurut para ahli?

Kemiskinan menurut para ahli adalah kondisi di mana individu atau kelompok masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian.

Apa saja faktor penyebab munculnya kemiskinan yang susah terselesaikan dalam suatu negara?

Faktor penyebab munculnya kemiskinan antara lain rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan sumber daya ekonomi, kurangnya lapangan kerja, ketidakadilan sosial, dan kurangnya sumber daya dan infrastruktur yang memadai.

Apa saja aspek dari kemiskinan?

Aspek dari kemiskinan antara lain rendahnya tingkat pendapatan, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar hidup, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan, serta ketidakstabilan sosial dan politik.

Berapa besar tingkat kemiskinan di Indonesia?

Menurut data BPS pada Maret 2022, tingkat kemiskinan di Indonesia sebesar 9,19% atau sekitar 23,99 juta orang.

Mengapa masyarakat miskin di Indonesia sulit keluar dari lingkaran kemiskinan?

Masyarakat miskin di Indonesia sulit keluar dari lingkaran kemiskinan karena faktor-faktor seperti rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan lapangan kerja, dan ketidakadilan sosial.

Strategi apa yang diterapkan oleh pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan?

Pemerintah Indonesia menerapkan strategi dalam mengentaskan kemiskaan antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, menciptakan lapangan kerja, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin, serta meningkatkan ketersediaan sumber daya dan infrastruktur yang memadai. Selain itu, pemerintah juga melakukan program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai bentuk bantuan sosial kepada masyarakat miskin.

Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak mampu?

Kemiskinan merupakan kondisi di mana individu atau kelompok masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian.

Bagaimana cara mengatasi kemiskinan kultural di masyarakat?

Cara mengatasi kemiskinan kultural di masyarakat antara lain dengan meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya perubahan sikap dan perilaku yang menghambat kemajuan ekonomi, serta memperkuat sistem nilai sosial yang mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:

1. Faktor Internal
Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi

2. Faktor eksternal
Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara.

Banyak orang yang tertarik kewirausahaan sebab adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu :
  1. Laba : Motivasi yang paling kuat sebab salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan.
  2. Kebebasan : Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.
  3. Kepuasan menjalani hidup : Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil:
  1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan pengusaha itu.
  2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini adalah ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
  3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibandingkan sebelumnya.
  4. Berani mengambil risiko. Hal ini adalah sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang atau waktu.
  5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ ia datang Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
  6. Bertanggungjawab pada segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang atau yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
  7. Komitmen pada berbagai pihak
  8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan atau tidak Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas

Sikap wirausaha

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, seperti berikut ini:

Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus mempunyai kedisiplinan tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan pada tugas dan pekerjaannya, Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan pada waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan pada waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan pada komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen itu. Wirausahawan harus taat azas. Hal itu akan dapat tercapai jika wirausahawan mempunyai kedisiplinan tinggi pada sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan tentang sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik pada dirinya sendiri atau orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus mempunyai komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen pada dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan pada orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang cocok dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan mempunyai nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan itu akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan akibat pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu mendapat laba yang diharapkan.

Jujur

Kejujuran adalah landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran tentang karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran tentang promosi yang dilakukan, kejujuran tentang pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran tentang segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.

Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus mempunyai daya kreativitas tinggi. Daya kreativitas itu sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif biasanya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

Mandiri

Seseorang dikatakan "mandiri" apabila orang itu dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian adalah sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus mempunyai sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang itu mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya sebab wirausahawan itu tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.]Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi pada masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

Pengertian Motivasi Menurut Ahli

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2003). Selain itu menurut Siswanto (2003) mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Lain halnya dengan Stevenson (2001) yang mendefinisikan motivasi sebagai insentif, dorongan, atau stimulus untuk bertindak dimana motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon.

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1954) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada biasanya tercermin dalam berbagai simbol- simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang dikelompokkan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya sebab manusia adalah individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat psikologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual. motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal atau eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang tentang diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.

Pengertian Motivasi Menurut Ahli
Teori motivasi juga dikembangkan oleh David McClelland. Dalam teori ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi memenuhi kebutuhan manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi ini ada sebab orang-orang mempunyai dorongan kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi ketimbang imbalan pada keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Mc Clelland menemukan bahwa mereka dengan dorongan prestasi tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Mereka mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban-jawaban pada masalah. Mereka yang mempunyai kebutuhan berprestasi lebih suka pekerjaan-pekerjaan yang dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi, akanakan mendapat balikan dann tugas pekerjaannya mempunyai resiko yang sedang. Dalam penelitiannya, Mc Clelland menemukan bahwa mereka yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi paling tinggi adalah para wirausahawan yang berhasil. Sebaliknya dia tidak menemukan adanya manajer dengan kebutuhan prestasi tinggi.

Kebutuhan untuk berkuasa juga adalah kebutuhan dari teori Mc Clelland, kebutuhan berkuasa adalah adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi orang lain, dan untuk mempunyai akibat pada orang lain. Orang yang ingin kekuasaannya besar adalah mereka yang suka untuk menjadi pemimpin.

Kebutuhan untuk berafiliasi adalah trori ketiga milik Mc Clelland, kebutuhan ini yang paling sedikit memperoleh perhatian untuk diteliti. Orang dengan kebutuhan berafiliasi tinggi adalah orang yang berusaha memperoleh persahabatan. Mereka ingin disukai orang lain dan menghindari konflik.” Berdasarkan semua teori itu dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah semua kekuatan yang memberi energy, daya, arah, dan dorongan untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan.

Adapun jenis motivasi menurut Davis dan New Strom (1996) adalah prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan.
  1. Motivasi prestasi (achievement motivation), adalah dorongan dalam diri seseorang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan. Entrepreneur yang berorientasi dan bekerja keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan mendapat kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya ada sedikit resiko gagal, dan apabila mereka memperoleh balikan spesifik mengenai prestasi diwaktu lalu.
  2. Motivasi afiliasi (affiliation motivation), adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar social. Orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji sebab sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.
  3. Motivasi kompetensi (competence motivation), adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan dalam memecahkan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Umumnya, mereka cenderung melakukan pekerjaan dengan baik sebab kepuasan batin yang mereka rasakan dari melakukan pekerjaan itu dan penghargaan yang diperoleh dari orang lain.
  4. Motivasi kekuasaan (power motivation), adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang dan mengubah situasi. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan akibat dan mau memikul resiko untuk melakukan hal itu.
Penjelasan di atas dapat ditarik sebuah garis merah bahwa motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri manusia atau dari dorongan dari pihak luar untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.