Saturday, 9 May 2015

Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:

1. Faktor Internal
Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi

2. Faktor eksternal
Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara.

Banyak orang yang tertarik kewirausahaan sebab adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu :
  1. Laba : Motivasi yang paling kuat sebab salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan.
  2. Kebebasan : Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.
  3. Kepuasan menjalani hidup : Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil:
  1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan pengusaha itu.
  2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini adalah ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
  3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibandingkan sebelumnya.
  4. Berani mengambil risiko. Hal ini adalah sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang atau waktu.
  5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ ia datang Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
  6. Bertanggungjawab pada segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang atau yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
  7. Komitmen pada berbagai pihak
  8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan atau tidak Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas

Sikap wirausaha

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, seperti berikut ini:

Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus mempunyai kedisiplinan tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan pada tugas dan pekerjaannya, Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan pada waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan pada waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan pada komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen itu. Wirausahawan harus taat azas. Hal itu akan dapat tercapai jika wirausahawan mempunyai kedisiplinan tinggi pada sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan tentang sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik pada dirinya sendiri atau orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus mempunyai komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen pada dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan pada orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang cocok dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan mempunyai nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan itu akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan akibat pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu mendapat laba yang diharapkan.

Jujur

Kejujuran adalah landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran tentang karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran tentang promosi yang dilakukan, kejujuran tentang pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran tentang segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.

Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus mempunyai daya kreativitas tinggi. Daya kreativitas itu sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif biasanya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

Mandiri

Seseorang dikatakan "mandiri" apabila orang itu dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian adalah sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus mempunyai sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang itu mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya sebab wirausahawan itu tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.]Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi pada masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

No comments:

Post a Comment