Monday, 14 September 2015

Perbedaan Metode Sensus House Holder dan Canvasser

Sensus adalah upaya dan proses penghitungan jumlah penduduk atau ekonomi suatu negara yang dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari sensus adalah untuk mengumpulkan data demografis yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan dan kebijakan publik. Selama sensus, pemerintah menghitung jumlah penduduk, mengetahui karakteristik penduduk seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan keadaan sosial-ekonomi lainnya.

Ada dua metode yang umum digunakan dalam sensus, yaitu metode house holder dan metode canvasser. Metode house holder adalah metode di mana pemerintah mengirimkan formulir sensus ke rumah-rumah penduduk, dan pemilik rumah diharapkan mengisi formulir tersebut. Metode ini cenderung lebih murah dan lebih mudah dilakukan, tetapi kadang-kadang sulit untuk memastikan bahwa semua orang telah dihitung.

Metode canvasser adalah metode di mana pemerintah mengirimkan petugas sensus ke setiap rumah untuk mengumpulkan data. Metode ini cenderung lebih akurat karena petugas sensus dapat memastikan bahwa semua orang dihitung, tetapi juga lebih mahal dan memakan waktu lebih lama.

Perbedaan lain antara metode house holder dan metode canvasser adalah bahwa metode house holder dapat dilakukan dengan lebih cepat, sedangkan metode canvasser memerlukan waktu yang lebih lama. Namun, metode canvasser cenderung lebih akurat dan dapat memberikan data yang lebih terperinci. Pilihan antara metode house holder dan metode canvasser tergantung pada sumber daya, jangkauan wilayah, dan tujuan sensus itu sendiri.

Perbedaan Metode Sensus House Holder dan Canvasser

  1. Pada Metode House holder, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil kembali beberapa waktu kemudian, sedangkan pada metode Canvasser pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan dilakukan oleh petugas sensus dengan cara mendatangi dan mewancarai penduduk atau responden secara langsung.
  2. Metode House holder hanya dapat dilakukan pada daerah yang tingkat pendidikan penduduk relatif tinggi, karena mereka mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka, sedangkan metode Canvasser dapat dilakukan pada daerah dengan tingkat pendidikan tinggi atau sedang, bahkan rendah.
 
Adapun berdasarkan status tempat tinggal penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de facto dan sensus de jure.
Perbedaan Metode Sensus House Holder dan Canvasser

a. Sensus De Facto
Pada metode ini pencatatan dilakukan oleh petugas pada setiap orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.
b. Sensus De Jure
Pada metode ini, pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya tinggal sementara waktu atau yang belum terdafatar sebagai penduduk setempat. Dengan menggunkan sensus de jure, penduduk yang belum secara resmi tercatat sebagai penduduk di daerah tersebut tidak disertakan dalam penghitungan.

Di Indonesia pada umumnya sensus penduduk dilakukan dengan metode canvasser dengan mengkombinasikan antara sensus de facto dan sensus de jure, sedangkan untuk yang bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto.

Sensus penduduk perlu dilakukan agar pemerintah memiliki data kependudukan yang up to date (sesuai dengan perkembangan zaman), sehingga pemerintah dapat:
  1. mengetahui perkembangan jumlah penduduk,
  2. mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk,
  3. mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk,
  4. mengetahui komposisi penduduk (berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, mata pencaharian, dan sebagainya),
  5. mengetahui arus migrasi,
  6. merencanakan pembagunan sarana dan prasarana sosial sesuai dengan kondisi kependudukan daerah.

Tanya Jawab sekitar Sensus

Apa yang dimaksud dengan House Holder?

Jawaban: House holder adalah kepala rumah tangga atau orang yang bertanggung jawab atas rumah tangga yang akan dihitung dalam sensus penduduk.

Apa perbedaan antara sensus de jure dan sensus de facto?

Jawaban: Sensus de jure menghitung penduduk berdasarkan tempat tinggal tetap atau domisili, sedangkan sensus de facto menghitung penduduk berdasarkan tempat keberadaan saat dilakukan sensus.

Metode sensus dimana petugas yang mengisi data penduduk disebut?

Jawaban: Metode sensus dimana petugas yang mengisi data penduduk disebut dengan sensus penduduk secara langsung atau enumerasi.

Jelaskan sensus penduduk berdasarkan tempat tinggal dan metode apa saja yang digunakan?

Jawaban: Sensus penduduk berdasarkan tempat tinggal dapat dilakukan dengan metode sensus langsung atau enumerasi, atau dengan metode sensus online atau mandiri, di mana penduduk diminta untuk mengisi survei secara mandiri.

Indonesia menggunakan jenis sensus apa?

Jawaban: Indonesia menggunakan jenis sensus de jure, yaitu sensus yang menghitung penduduk berdasarkan tempat tinggal atau domisili.

Apa perbedaan sensus penduduk dan survei penduduk?

Jawaban: Sensus penduduk menghitung jumlah penduduk secara menyeluruh dan terinci dalam waktu tertentu, sedangkan survei penduduk hanya mengambil sampel dari populasi penduduk dan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.

Apa keunggulan sensus de jure?

Jawaban: Keunggulan sensus de jure adalah dapat menghitung jumlah penduduk secara lengkap dan terinci berdasarkan tempat tinggal atau domisili.

Apa saja data yang dicatat pada saat sensus penduduk?

Jawaban: Data yang dicatat pada saat sensus penduduk antara lain jumlah penduduk, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan lain-lain.

Sensus ada berapa?

Jawaban: Ada dua jenis sensus, yaitu sensus de jure dan sensus de facto.

Apa saja yang ditanyakan petugas sensus penduduk?

Jawaban: Petugas sensus penduduk biasanya menanyakan data tentang jumlah penduduk, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan lain-lain.

Apa itu survei Susenas?

Jawaban: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengumpulkan data sosial dan ekonomi dari rumah tangga di seluruh Indonesia.

Apa sensus de facto itu?

Jawaban: Sensus de facto adalah sensus yang menghitung penduduk berdasarkan tempat keberadaan saat sensus dilakukan, bukan berdasarkan tempat tinggal atau domisili.

Apa itu bps sensus?

Jawaban: BPS sensus merujuk pada Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan sensus penduduk dan mengumpulkan data statistik untuk keperluan penelitian dan perencanaan pembangunan.

Kenapa sensus dilakukan sekali dalam 10 tahun?

Jawaban: Sensus dilakukan sekali dalam 10 tahun karena jumlah penduduk dan karakteristiknya dapat berubah seiring waktu, sehingga perlu dilakukan penghitungan ulang untuk memperbaharui data dan informasi.

SLS BPS setingkat apa?

Jawaban: SLS BPS atau Sistem Layanan Statistik adalah sistem layanan yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengakses data statistik dan informasi terkait.

Survei yang dilakukan BPS Apa Saja?

Jawaban: BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data sosial dan ekonomi, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dan Survei Ketenagakerjaan.

Berapa macam sensus yang dilakukan BPS?

Jawaban: BPS melakukan dua macam sensus, yaitu sensus de jure dan sensus de facto.

Berapa banyak metode dalam data demografi?

Jawaban: Ada beberapa metode yang digunakan dalam data demografi, seperti sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk.

Apa yang dimaksud dengan registrasi dan contohnya?

Jawaban: Registrasi adalah pencatatan data individu dalam sebuah sistem, seperti pencatatan kelahiran, kematian, atau penduduk dalam suatu wilayah.

Apa yang dimaksud dengan sensus penduduk Sebutkan 2 jenisnya?

Jawaban: Sensus penduduk adalah penghitungan jumlah penduduk secara menyeluruh dan terinci dalam waktu tertentu. Dua jenis sensus penduduk adalah sensus de jure dan sensus de facto.

Apa yang dimaksud sensus de facto dan berikan contohnya?

Jawaban: Sensus de facto adalah penghitungan jumlah penduduk berdasarkan tempat keberadaan saat sensus dilakukan. Contohnya adalah sensus penduduk yang dilakukan untuk menghitung jumlah penduduk yang sedang berada di suatu acara atau festival.

Apa kelemahan dari pelaksanaan sensus de jure?

Jawaban: Kelemahan dari pelaksanaan sensus de jure adalah adanya potensi kesalahan atau kebohongan dari responden yang memberikan informasi tentang tempat tinggal atau domisili mereka, sehingga data yang diperoleh tidak akurat.

Siapakah yang melaksanakan registrasi penduduk?

Jawaban: Registrasi penduduk biasanya dilaksanakan oleh instansi pemerintah seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil atau Kantor Desa/Kelurahan.

Data penduduk yang paling akurat diperoleh melalui apa?

Jawaban: Data penduduk yang paling akurat diperoleh melalui sensus penduduk, karena sensus menghitung jumlah penduduk secara menyeluruh dan terinci dalam waktu tertentu.

Mengapa dilakukan sensus?

Jawaban: Sensus dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang jumlah penduduk, karakteristik penduduk, dan kebutuhan masyarakat untuk keperluan penelitian dan perencanaan pembangunan.

No comments:

Post a Comment