- Indonesia terletak di antara dua samudra besar, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, yang menyebabkan wilayah kepulauan Indonesia memiliki tingkat kelembapan tinggi.
- Intensitas penyinaran matahari dan penguapan mempengaruhi kondisi musim di Indonesia. Karena posisi kepulauan Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa, penyinaran matahari berlangsung sepanjang tahun.
- Letak astronomis dan geografis Indonesia menyebabkan variasi iklim di negara ini. Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia mengalami dua musim dalam setahun, yaitu musim hujan dan musim kemarau yang berlangsung secara bergantian setiap enam bulan.
Umumnya, curah hujan lebih tinggi di bagian barat Indonesia karena angin muson yang bertiup dari Samudra Hindia membawa kelembapan dan hujan ke wilayah tersebut. Sementara itu, bagian timur Indonesia cenderung memiliki curah hujan yang lebih rendah karena pengaruh angin muson yang datang dari Samudra Pasifik.
Namun, perlu dicatat bahwa curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti topografi dan ketinggian. Misalnya, daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada daerah dataran rendah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor ketika mempelajari pola curah hujan di Indonesia.
Jika kalian perhatikan peta sebaran curah hujan di indonesia maka akan ditemukan pola umum hujan di Indonesia seperti yang diuraikan sebagai berikut.
- Pantai sebelah barat setiap pulau mendapat jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur
- Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak ialah Jawa Barat.
- Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak biasanya berada pada ketinggian antara 600 - 900 m di atas permukaan laut.
- Di daerah pedalaman, di semua pulau, musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar.
- Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT.
- Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur, seperti berikut. 1) Pantai barat Pulau Sumatra sampai ke Bengkulu memperoleh hujan terbanyak pada November. 2) Lampung-Bangka yang letaknya ke timur memperoleh hujan terbanyak pada Desember. 3) Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada Januari- Februari.
- Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda, yaitu pada Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musimkering. Batas daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120°Bujur Timur.
Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama. Namun masih tergolong cukup banyak, yaitu ratarata2.000 - 3.000 mm per tahun. Begitu pula antara tempat yang satu dan tempat yang lain rata-rata curah hujannya tidak sama. Ada beberapa daerah yang memperoleh curah hujan sangat rendah dan ada pula daerah yang memperoleh curah hujan tinggi.
- Daerah yang memperoleh curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1.000 mm, meliputi 0,6% dari luas wilayah Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk).
- Daerah yang memperoleh curah hujan antara 1.000 - 2.000 mm per tahun di antaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.
- Daerah yang memperoleh curah hujan antara 2.000 - 3.000 mm per tahun, meliputi Sumatra Timur, Kalimantan Selatan,dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagian besar Sulawesi.
- Daerah yang memperoleh curah hujan tertinggi lebih dari 3.000 mm per tahun meliputi dataran tinggi di Sumatra Barat,Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Sumber : IPS Terpadu - SMP Kelas VIII
No comments:
Post a Comment