Wednesday, 2 September 2015

Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan

Pengantar


Setelah beristirahat di malam hari, semua orang bangun dan kemudian sibuk dengan kegiatan masing- masing. Coba perhatikanlah kesibukan di rumahmu! Apa yang dilakukan masing-masing anggota keluargamu setiap hari? Setiap manusia tentu mempunyai banyak kegiatan untuk dilakukan bukan? Misalnya mandi, membereskan dan membersihkan tempat tidur, menyiapkan makan, menyiapkan pakaian untuk kerja atau sekolah, berolah raga, berdagang, bermain, berkebun, dan lain-lain. Kegiatan itu tentu saja akan memerlukan benda dan jasa sebagai perangkat kebutuhan untuk memperlancar kegiatan-kegiatan itu. Bagaimanakah caranya supaya perangkat kebutuhan itu dapat terpenuhi?

Biasanya manusia senantiasa sibuk untuk melaksanakan interaksi dan komunikasi dengan sesamanya, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun antara kelompok dengan kelompok lainnya. Hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhannya, misalnya kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani, kebutuhan yang sifatnya kebendaan, atau kebutuhan berupa jasa. Untuk lebih memahami perilaku manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, pelajarilah materi pada artikel ini!

Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral


1. Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral
Secara sadar ataupun tidak sadar, manusia sebagai makhluk hidup akan membutuhkan orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan sesama manusia itu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Berkenaan dengan hal itu, seorang filsuf Yunani yang bernama Aristoteles  menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk bermasyarakat. Artinya, manusia tidak dapat hidup tanpa ada manusia lain. Karena itulah, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

Selanjutnya, coba kamu perhatikan contoh-contoh kegiatan manusia yang berkaitan dengan kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk sosial berikut ini.
  1. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi itu membutuhkan pertolongan ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  2. Seorang anak usia Taman Kanak-kanak membutuhkan pertolongan ibunya saat akan mengenakan pakaian.
  3. Apabila sudah tumbuh besar, seorang anak akan memerlukan teman untuk bermain, dan lain-lain.

Semakin dewasa, seorang manusia akan membutuhkan manusia lainnya, baik secara individu atau berkelompok. Dengan hidup berkelompok, manusia akan semakin mudah untuk mengatasi dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan bekerja sama antara sesama manusia, maka manusia itu akan lebih mudah untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya.

Manusia sebagai makhluk yang bermoral saat melakukan berbagai kegiatan hidup selayaknya wajib mengindahkan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bermasyarakat. Sebab, apabila seseorang tidak mematuhi norma dan nilai itu, biasanya ia akan dikucilkan dalam hidup bermasyarakat. Bahkan mungkin saja akan dikatakan tidak bermoral, contohnya jika seseorang berbuat sewenang-wenang pada orang lainnya.

2. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Sejak awal manusia adalah individu atau kelompok yang tidak lepas dari kebutuhan, meskipun kebutuhan ini hanya sebatas makan dan minum serta pakaian yang sederhana. Kebutuhan sederhana itu hanya memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia dari alam, seperti kegiatan berkebun, berburu, menangkap ikan di laut atau di sungai, dan sebagainya.

Pada awalnya, kegiatan perekonomian tidak mempunyai susunan atau struktural yang teratur. Namun, setelah peradaban manusia berkembang dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup, maka mulailah manusia mempelajari bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, atau bagaimana usaha-usaha untuk mencapai kemakmuran.

Berkenaan dengan hal di atas, lahirlah ilmu ekonomi yang pertama kali dikenalkan oleh Xendphon seorang bangsa Yunani. Kata ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos atau oikosnomos atau oikonomia yang artinya ketentuan rumah tangga. Contohnya rumah tangga keluarga, rumah tangga organisasi, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga negara.

Apakah ilmu ekonomi itu? Banyak para ekonom yang menyampaikan definisi ilmu ekonomi. Prof. Dr. JL. Mey, Jr., mengatakan ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. Albert Meyers mengatakan ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuas kebutuhan manusia. Kemudian, Friedrich List menyatakan perekonomian suatu bangsa akan mempengaruhi pada kebudayaan, kemakmuran, politik dan kekuasaan yang bersangkutan, serta dengan makin meningkatnya perkembangan perekonomian bangsa, maka semakin cerdas dan kuat bangsa itu.

Timbulnya permasalahan ekonomi dalam kehidupan manusia berkaitan erat dengan kenyataan adanya ketidakseimbangan antara jumlah barang dan jasa (sumber daya) dengan kebutuhan manusia. Untuk mengatasi permasalahan dalam ekonomi itu diperlukan pemikiran-pemikiran dan upaya-upaya penyediaan atau pengadaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan. Adapun upaya-upaya manusia itu antara lain berikut ini.
  1. Manusia bekerja sebagai petani yang mengolah tanah pada sawah untuk menghasilkan padi.
  2. Manusia sebagai pembuat barang, seperti membuat makanan, mainan, dan pakaian. Kegiatan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tujuan mencari keuntungan.
  3. Seseorang bekerja sebagai karyawan atau buruh untuk mendapat imbalan jasa yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa adalah perilaku manusia yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Berkenaan dengan hal itu, manusia dikatakan sebagai makhluk ekonomi atau homo economicus. Sebagai makhluk ekonomi, manusia akan berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mempertimbangkan pikiran yang rasional, menghormati adat dan etika, pranata sosial dan lain-lain. Apabila manusia memenuhi kebutuhan hidupnya tidak saja memikirkan kepentingan pribadi, melainkan memikirkan pula kepentingan orang lain, maka dia adalah makhluk ekonomi yang bermoral.


Kelangkaan dan Perilaku Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral dalam Memanfaatkan Sumber Daya Bagi Kehidupan


Kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi berkaitan erat dengan keterbatasan jumlah sumber daya ekonomi. Maksudnya bukan berarti tidak ada atau sedikitnya sumber daya ekonomi, akan tetapi jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebab pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Seorang ahli ekonomi yang bernama Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat daripada pertumbuhan kebutuhan manusia seperti yang ditunjukkan berikut ini.

Pertumbuhan penduduk:
1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128 - 256 - dan seterusnya.

Pertumbuhan kebutuhan:
1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - dan seterusnya.

Dari teori Malthus dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelangkaan, maka timbulnya kelangkaan sumber daya ekonomi dapat disebabkan oleh hal-hal seperti berikut ini:

  • pertumbuhan penduduk sangat cepat,
  • terbatasnya sumber daya alam,
  • perbedaan letak geografis dan astronomis sehingga mempengaruhi kegiatan ekonomi. Hal ini dikarenakan perbedaan iklim, suhu udara, curah hujan, dan kesuburan tanah,
  • perbedaan teknologi,
  • terbatasnya sumber daya manusia yang berhubungan dengan kualitas tenaga kerja dan tenaga ahli,
  • keterbatasan menghasilkan benda dan jasa sebagai perangkat pemuas kebutuhan sebab terbatasnya faktor-faktor produksi,
  • kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat.

Adanya perbandingan pertumbuhan penduduk dengan jumlah kebutuhan manusia yang tidak seimbang, maka diperlukan cara-cara memanfaatkan sumber daya ekonomi untuk kelangsungan hidup untuk mencapai kemakmuran bersama. Adapun tindakan-tindakan ekonomi itu antara lain:
  • memilih/memprioritaskan kebutuhan yang paling utama,
  • penggunaan sumber daya yang sifatnya alternatif,
  • meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
  • berusaha untuk melaksanakan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan,
  • harus dapat menjaga ketahanan atau pencegahan kerusakan lingkungan alam yang mengakibatkan musnahnya sumber daya sebagai kebutuhan manusia,
  • memiliki rasa tanggung jawab,
  • berorientasi ke masa depan,
  • mudah menerima dan menyesuaikan diri pada perubahan.

Kebutuhan Manusia

Apakah kebutuhan itu? Benarkah kebutuhan manusia itu beraneka ragam dan jumlahnya tidak terbatas? Ingatlah kebutuhan kalian yang wajib dipenuhi sehari-hari? Kapankah kebutuhan makan wajib terpenuhi? Kebutuhan apa yang wajib dipenuhi apabila kalian sakit? Apakah yang wajib kamu lakukan apabila sudah bosan atau lelah menghadapi pelajaran? Dan apakah yang wajib kamu lakukan apabila perasaan hati tidak tenteram? Kapankah menggunakan pakaian seragam? Serta sejumlah pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan.

Kebutuhan adalah harapan yang timbul dalam diri manusia pada benda dan jasa yang dapat memberi kepuasan jasmani dan rohani untuk mencapai kemakmuran. Sedangkan kebutuhan ekonomi adalah harapan yang timbul pada barang dan jasa untuk keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Kebutuhan
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan itu tentu saja akan berbeda, baik secara individu, kelompok, atau masyarakat seperti rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara.

Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan antara lain adalah berikut ini.
  1. Masalah pribadi, misalnya: Perbedaan fisik, Perbedaan usia dan Perbedaan jenis kelamin
  2. Perbedaan jumlah anggota keluarga.
  3. Perbedaan status ekonomi.
  4. Perbedaan status pendidikan.
  5. Perbedaan lingkungan masyarakat.

2. Macam-macam Kebutuhan
Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Macam-macam kebutuhan hidup dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Kebutuhan berdasar intensitasnya atau tingkat kepentingan.
    Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan
  • Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang wajib diutamakan dan segera dipenuhi.
  • Kebutuhan sekunder atau kebutuhan tambahan.
  • Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah.

b. Kebutuhan berdasar waktu.
  • Kebutuhan sekarang (masa kini).
  • Kebutuhan masa yang akan datang.

c. Kebutuhan berdasar sifat.
  • Kebutuhan jasmani.
  • Kebutuhan rohani

d. Kebutuhan berdasar subjek.
  • Kebutuhan individu, misalnya: pakaian pramuka untuk peserta pramuka, buku pelajaran untuk pelajar, dan kacamata untuk orang yang mempunyai mata min/plus.
  • Kebutuhan kolektif, yaitu kebutuhan berdasar kemampuan daya beli
e. Kebutuhan berdasarkan kemampuan daya beli
  • Kebutuhan marginal, artinya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan menghabiskan semua pendapatan.
  • Kebutuhan intramarginal, artinya dapat memenuhi kebutuhan sebab ditunjang dengan kemampuan daya beli.
  • Kebutuhan ekstramarginal artinya harapan memenuhi kebutuhan tetapi tidak ditunjang oleh kemampuan daya beli.

3. Alat pemuas/pemenuh kebutuhan
Dalam ilmu ekonomi perangkat pemenuh kebutuhan adalah segala sesuatu baik benda atau jasa yang dapat dijadikan perangkat pemuas kebutuhan manusia yang langsung atau tidak langsung. Sedangkan perangkat pemenuh kebutuhan terdiri dari benda dan jasa.

Macam-macam benda sebagai perangkat pemenuh kebutuhan.

a. Barang menurut wujudnya.
  • Barang konkret/nyata.
  • Barang abstrak/tidak nyata.

b. Barang menurut kelangkaannya atau intensitasnya.
  • Barang ekonomis.
  • Barang bebas (barang nonekonomis).
  • Barang illith, yaitu barang yang jumlahnya berlebihan sehingga mengakibatkan bencana.
c. Barang menurut hubungannya dengan benda lain.
  • Barang substitusi (barang pengganti).
  • Barang komplementer (barang pelengkap).
d. Barang menurut tujuan penggunaan/kegunaan.
  • Barang produksi
  • Barang konsumsi.
e. Barang menurut sifatnya.
  • Barang tetap atau barang tidak bergerak.
  • Barang bergerak.
f. Barang menurut proses pembuatannya.
  • Barang mentah.
  • Barang setengah jadi.
  • Barang jadi.

Manusia wajib dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan menyusun skala prioritas kebutuhan. Dia pun wajib mampu dan kreatif dalam memilih dan menambah kegunaan (nilai guna) barang. Yang dimaksud dengan kegunaan barang dalam ilmu ekonomi adalah kemampuan suatu benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

4. Macam-macam kegunaan barang

a. Kegunaan bentuk (form utility), contohnya:
  1. papan (kayu) akan bertambah nilai gunanya apabila sudah diubah bentuknya menjadi kursi, lemari, atau meja,
  2. kulit kerbau akan lebih berguna apabila sudah berubah menjadi hiasan dinding atau bentuk lainnya.
b. Kegunaan tempat (place utility), contohnya :
  1. pasir dan batu yang berada di sungai akan bertambah nilai gunanya apabila pindah ke wilayah permukiman sebagai bahan bangunan.

c. Kegunaan waktu (time utility), contohnya:

  1. kembang api lebih banyak terjual menjelang hari raya atau tahun baru dibandingkan hari-hari biasa,
  2. payung akan lebih berguna pada waktu musim hujan.

d. Kegunaan pelayanan (servicce utility) artinya suatu kegiatan jasa akan lebih berguna apabila diberikan/disampaikan kepada orang yang membutuhkan, contohnya:

  1. jasa dokter sangat berguna untuk orang sakit,
  2. jasa guru sangat berguna untuk siswa/pelajar atau semua orang yang memerlukan informasi pengetahuan.

e. Kegunaan kepemilikan (ownership utility) artinya nilai guna barang akan bertambah apabila pindah status pemiliknya, contohnya:

  1. gergaji lebih berguna apabila dimiliki oleh tukang kayu daripada berada di toko,
  2. cangkul lebih berguna apabila dimiliki oleh petani daripada berada di gudang rumah/toko.

Prinsip, Motif, dan Tindakan pada Ekonomi

Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan
Karyawan yang sedang mendapat penghargaan (Sumber: Majalah Investor)

Pada gambar diatas terlihat adanya serah terima tanda penghargaan dari seorang pimpinan bank pada karyawannya sebab adanya prestasi tertentu. Prestasi karyawan bank itu diperoleh berkat kerja keras di dalam menjalankan pekerjaannya. Pada umumnya, seorang karyawan profesional senantiasa berkehendak mendapat prestasi di dalam pekerjaannya, mungkin saja hal itu adalah cita-cita yang dikehendaki semenjak kecil.


Sekarang coba kamu bertanya pada hatimu sendiri. Mengapa kalian mempunyai harapan terhadap sesuatu? Adakah alasanalasannya? Atau adakah motivasi dalam usaha mencapai harapan itu? Kemudian, siapa yang memberikan motivasi itu? Dan bagaimana solusinya agar harapan itu tercapai? Semua pertanyaan itu berkaitan dengan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, jika berhubungan dengan kebutuhan akan barang dan jasa.

1. Tindakan Ekonomi
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup yang berhubungan dengan kelangkaan sumber daya, maka manusia akan dihadapkan dengan berbagai pilihan atau alternatif. Manusia dituntut untuk menetapkan pilihan yang tepat untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Tindakan manusia untuk mendapat kebutuhan dengan jalan menetapkan pilihan setepat-tepatnya disebut tindakan ekonomi.

Tindakan ekonomi juga bisa diartikan sebagai tindakan manusia yang disorong oleh usaha memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan bentuk ekonomi apabila tindakan itu dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta dapat melaksanakan pilihan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan mana yang wajib didahulukan dan yang cocok dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan dalam ekonomi rasional.

Tujuan tindakan dalam ekonomi adalah seperti berikut ini:

  1. untuk dapat menentukan/pemilihan pada benda dan jasa sebagai perangkat pemenuh kebutuhan,
  2. dapat membedakan kualitas barang,
  3. dapat menentukan kebutuhan yang wajib diutamakan,
  4. dapat memprediksi untung dan rugi.


Contoh-contoh tindakan dalam ekonomi antara lain:

  1. dengan uang yang ada, mendahulukan terpenuhinya kebutuhan pangan daripada dipergunakan untuk rekreasi;
  2. membeli sepatu yang harganya Rp 200.000,00 sebab dapat dipakai dua tahun, daripada sepatu yang harganya Rp 50.000,00 tetapi hanya terpakai dua bulan saja;
  3. menggunakan kereta eksekutif dengan alasan lebih nyaman dan aman meskipun harga tiket lebih tinggi;
  4. membeli barang-barang antik meskipun harga tinggi sebab memiliki nilai seni tinggi sehingga memberi kepuasan untuk pembelinya.

Dari contoh-contoh itu, perilaku atau tindakan untuk memenuhi kebutuhan dapat dibedakan menjadi tindakan berupa ekonomi dan tindakan non-ekonomi. Menurut pendapatmu, manakah contoh-contoh itu yang termasuk tindakan dalam ekonomi dan tindakan non-ekonomi?

2. Motif Ekonomi
Manusia sebagai makhluk ekonomi selalu bertindak ekonomi untuk mendapat kebutuhan hidup yang dibatasi oleh kemampuan. Manusia bertindak ekonomi disorong oleh motivasi-motivasi tertentu. Untuk memahami pengertian motif dari ekonomi, coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

  1. Mengapa kalian ingin memenuhi kebutuhan?
  2. Apa alasan kalian dalam memenuhi kebutuhan itu?
  3. Apa yang menjadi alasan kalian memilih jenis barang tertentu?
  4. Mengapa kebutuhan kalian atau orang lain selalu berubah dari waktu, atau bertambah, atau selalu ingin yang terbaik?
  5. Apa yang menimbulkan harapan seseorang menjadi dokter?
  6. Apa latar belakang ayahmu bekerja keras untuk memperoleh uang banyak?
  7. Mengapa ibu selalu berusaha menyediakan makanan yang rasanya lezat meskipun dari bahan yang sederhana?
  8. Mengapa pak Agus misalnya memberikan sebagian hartanya kepada yayasan yatim piatu?

Dari pertanyaan-pertanyaan itu tersirat adanya dorongan (motivasi) pada dirimu atau motivasi masing-masing setiap orang sehingga ada harapan untuk berbuat sesuatu, seperti berikut ini.

  1. Ali ingin menjadi dokter sebab ingin meningkatkan taraf hidup dan mendapat penghargaan.
  2. Ayah ingin menjadi orang kaya sebab ingin mendapat penghargaan dan kekuasaan.
  3. Ibu ingin memberikan kasih sayang sebab ingin memperoleh pujian.
  4. Pak Agus memberi pertolongan kepada korban musibah alam sebab ingin berbuat sosial.

Dari beberapa contoh kasus, menunjukkan adanya dorongan pada keinginan atau alasan pada diri manusia untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan yang berkaitan dengan benda atau jasa untuk mendapat kepuasan. dorongan yang menyebabkan manusia melaksanakan tindakan atau kegiatan ekonomi disebut motif ekonomi. Adapun motif dari ekonomi dapat diklasifikasikan ke dalam lima macam, seperti berikut ini.

  1. Motif untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
  2. Motif untuk mendapat keuntungan.
  3. Motif untuk mendapat penghargaan.
  4. Motif untuk mendapatkan kekuasaan.
  5. Motif sosial atau menolong sesama manusia.

Motif pada ekonomi bisa diartikan juga sebagai dorongan manusia untuk melaksanakan tindakan bentuk ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:

  1. Motif intrinsik adalah harapan memperoleh barang atau jasa sebab dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum sebab haus.
  2. Motif ekstrinsik adalah harapan memperoleh barang dan jasa sebab pengaruh dari pihak luar. Misalnya: Andi dibelikan sepeda ayahnya sebab temannya ke sekolah naik sepeda.

Sedangkan motif non-ekonomi bisa diartikan sebagai harapan yang mendorong manusia untuk melaksanakan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.


3. Prinsip Ekonomi
Tindakan kegiatan ekonomi adalah dasar perilaku manusia dalam kegiatan ekonomi yang berpedoman pada prinsip dari ekonomi. Pengertian prinsip dari ekonomi di dalam ilmu ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan yg sekecil-kecilnya (minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (maksimal). Prinsip bentuk ekonomi adalah tindakan manusia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang dilakukan tiga pelaku ekonomi yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan pedagang/distributor yang menyalurkan barang, mereka selalu berpedoman pada prinsip dalam ekonomi. Siapakah konsumen, produsen dan distributor itu?

Konsumen adalah pengguna barang dan jasa, produsen adalah penghasil barang dan jasa sedangkan pedagang/distributor adalah orang yang menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui kegiatan jual beli barang.

a. Prinsip dari ekonomi untuk konsumen artinya dengan barang yang ada dapat memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya. Contoh perilaku konsumen berdasar prinsip ekonomi:
  • menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan,
  • memilih kualitas barang,
  • menawar barang serendah mungkin,
  • memilih barang/jasa secara tepat guna.

b. Prinsip dari ekonomi untuk produsen artinya dengan modal tertentu dapat mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Contoh perilaku produsen berdasar prinsip bentuk ekonomi:

  • mengikuti selera masyarakat,
  • menentukan biaya produksi sekecil mungkin,
  • menghasilkan barang dengan kualitas tinggi,
  • dengan modal yang ada dapat mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.

c. Perilaku pedagang/distributor berdasar prinsip bentuk ekonomi:

  • menghindari menjual barang berisiko tinggi,
  • mengikuti selera konsumen (usia, tempat, waktu),
  • barang dikemas dengan bentuk menarik,
  • dengan modal yang ada dapat mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.

Prinsip bentuk ekonomi juga dapat diartikan sebagai pengorbanan yang sekecil-sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan perangkat yang seadanya untuk mendapat hasil yang maksimal.

Tujuan melaksanakan tindakan berdasar prinsip bentuk ekonomi, yaitu:

  1. Mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
  2. Mengurangi konsumsi agar tidak boros.
  3. Mempergunakan kemampuan dan modal yg dimilikinya.
  4. Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu.

Macam-macam prinsip dari ekonomi

a.  Prinsip pada ekonomi konsumen
Yaitu pengorbanan konsumen dalam mendapat barang dan jasa hingga maksimal. Prinsip bentuk ekonomi konsumen misalnya:

  1. Memilih barang-barang yg akan dibeli dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan yg utama dan terpenting.
  2. Menentukan barang yg bermutu yg disesuaikan dengan kemampuan daya beli kita.

Contoh tindakan konsumen yg berdasar prinsip dari ekonomi, diantaranya:

  1. Mengadakan tawar-menawar dan memilih sebelum membeli barang.
  2. Membuat skala prioritas kebutuhan.
  3. Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yg akan diperoleh dengan biaya yg akan dikeluarkan.
  4. Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
  5. Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.
  6. Berusaha untuk mencari tambahan penghasilan.

b. Prinsip pada ekonomi produsen
Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yg diharapkan. Contoh tindakan produsen yg berdasar prinsip dari ekonomi, diantaranya:

  1. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yg murah.
  2. Memilih dan menetapkan barang-barang yg akan diproduksi.
  3. Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya.
  4. Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yg diproduksi dapat laku terjual.
  5. Produsen selalu berusaha agar hasil produksinya dapat dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu baik dan mampu bersaing.
  6. Menentukan lokasi pabrik dekat bahan baku.
  7. Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

c. Prinsip pada ekonomi distributor/pedagang
Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapatkan barang berkualitas sehingga dapat dijual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Contoh tindakan pedagang berdasar prinsip dari ekonomi, diantaranya:

  1. Penjual wajib melakukan pemilihan pada barang yg akan dijualnya. Hal ini memiliki tujuan untuk mendapatkan barang yg baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga menguntungkan.
  2. Menyediakan barang dan jasa yg paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.
  3. Menyesuaikan perangkat angkut dengan karakteristik barang.
  4. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yg diperoleh lebih maksimal.

Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip bentuk ekonomi

  1. Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan/tindakan selalu menggunakan akal sehat bukan berdasar emosi dan hawa nafsunya.
  2. Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan atau kegiatan ekonomi menggunakan kalkulasi-kalkulasi yg cermat dan perencanaan yg matang.
  3. Bertindak hemat; Artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan atau kegiatan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yg memang benar-benar dibutuhkan.
  4. Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasar tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yg paling mendesak sampai kebutuhan yg bisa ditangguhkan pemenuhannya.
  5. Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yg dikeluarkan dan manfaat yg diterima dari kegiatan yg dilakukannya.

Manfaat penggunaan prinsip bentuk ekonomi

  1. Mengoptimalkan sumber daya yg ada sehingga dapat mendapat keuntungan maksimal.
  2. Bekerja hemat, cepat, dan tepat sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan.
  3. Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil sehingga dapat mencapai tingkat kemakmuran yg diinginkan.
  4. Mencapai hasil kerja yg terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi.
  5. Hidup lebih maju dalam persaingan yg sehat.

Tindakan ekonomi, prinsip dari ekonomi, dan motif ekonomi adalah peristiwa yg terjadi dalam ilmu ekonomi. Peristiwa-peristiwa itu selalu saling berkaitan dan mengakibatkan terjadinya peristiwa lain sehingga dalam ilmu ekonomi terdapat hukum ekonomi. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi adalah keterangan hasil dari hubungan dua peristiwa atau lebih di bidang yg saling berkaitan yg terjadi berulang-ulang. Contoh terjadinya hukum ekonomi adalah seperti berikut ini.

Pada waktu menjelang hari raya semua orang memerlukan sembako lebih banyak dari hari-hari biasa sehingga harga barang-barang itu naik.
Pada musim buah-buahan harga akan turun. Dalam ilmu ekonomi dikatakan jumlah penawaran barang bertambah sedangkan permintaan tetap sehingga mengakibatkan harga barang turun,
Jumlah produksi barang banyak, penghasilan masyarakat tetap sehingga menyebabkan harga rendah.

Dari beberapa penjelasan itu, maka terdapat hubungan dua peristiwa atau lebih yang dapat bersifat kausal dan fungsional.

Hubungan kausal (hubungan sebab-akibat), artinya munculnya suatu peristiwa (kejadian) akibat dari hubungan antara dua peristiwa.
Hubungan fungsional, artinya hubungan antara peristiwa satu dengan yang lain di bidang ekonomi yang saling memengaruhi.

Penjelasan-penjelasan itu membuktikan bahwa hukum ekonomi tidak bersifat absolut dan tidak selalu benar sebab banyak peristiwa atau masalah-masalah yang saling memengaruhi yang disebut tendens (kecenderungan).
Tendens ekonomi artinya suatu kemungkinan yang tidak dijamin kebenarannya. Masalah-masalah yang memengaruhi hukum ekonomi berlaku tidak absolut di antaranya adalah:

  1. selera manusia/masyarakat selalu berubah,
  2. turun naiknya harga barang,
  3. turun naiknya pendapatan masyarakat,
  4. laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

Hukum ekonomi akan berlaku apabila tidak terdapat masalah-masalah yang memengaruhi atau ceteris paribus. Artinya, masalah-masalah dalam ekonomi tidak berubah atau faktor-faktor yang memengaruhinya tetap.


Sumber : Pusat Pembukuan Kemdiknas

No comments:

Post a Comment