Thursday, 26 July 2018

Kali ini kita akan membahas tentang Letak Astronomis, Geografis dan Geologis Jawa Barat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Letak Astronomis, Geografis dan Geologis Jawa Barat

Letak Astronomis Provinsi Jawa Barat

Letak astronomis suatu provinsi adalah letak tempat atau wilayah provinsi tersebut berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Selatan. Letak astronomis Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Bujur 104 ° 48 ' BT s.d 108 ° 48 ' BT
Lintang 5 ° 50 ' LS s.d 7 ° 50 ' LS

Letak Geografis Provinsi Jawa Barat

Letak geografis Jawa Barat di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah Utara dengan Laut Jawa dan daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan sebelah Selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.

Keadaan topografi Jawa Barat sangat beragam, disebelah utaranya terdiri dari dataran rendah, sebelah tengah dataran tinggi bergunung-gunung dan disebelah selatan terdiri dari daerah berbukit-bukit dengan sedikit pantai. Luas wilayah Provinsi Jawa Barat Barat pada tahun 2008 adalah 34.816,96 Km2, terdiri atas 16 kabupaten dan 9 kota.
Secara administrasi batas-batas Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Utara : Laut Jawa
Timur : Jawa Tengah
Selatan : Samudra Hindia
Barat : DKI Jakarta dan Provinsi Banten

Letak Geologis Provinsi Jawa Barat

Letak geologis Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan ibukota negara Indonesia, DKI Jakarta, menjadikan Jawa Barat memiliki potensi yang strategis bagi pengembangan pariwisata. Selain merupakan pintu gerbang utama Indonesia, DKI Jakarta juga merupakan sumber pasar wisatawan. Disamping itu, keragaman daya tarik wisata yang dimiliki kabupaten/kota di Jawa Barat memberikan alternatif pilihan berwisata yang lebih bervariasi bagi wisatawan. Karakter alam yang berada di daerah gunung berapi. Sebagai bagian dari Gunung (kuno) Sunda, tanah di kawasan ini banyak mengandung unsur vulkanik.

Provinsi Jawa Barat dengan luas 3,7 juta hektar- terbagi menjadi sekitar 60 % daerah bergunung dengan ketinggian antara 500–3.079 meter dpl dan 40 % daerah dataran yang memiliki variasi tinggi antara 0–500 meter dari permukaan laut . Wilayah pegunungan umumnya menempati bagian tengah dan selatan Jawa Barat. Pada bagian tengah dapat ditemukan gunung-gunung berapi aktif seperti Gunung. Salak (2.211 m), Gede-Pangrango (3.019 m) , Ciremai (3.078 m) dan Tangkuban Perahu (2.076) berpadu dengan deretan pegunungan yang sudah tidak aktif seperti Gunung Halimun (1.744 m), Gn. Ciparabakti (1.525 m) dan Gn. Cakrabuana (1.721 m). Demikian pula halnya di wilayah selatan, gunung-gunung berapi masih umum dijumpai seperti Gunung Galunggung (2.168 m), Papandayan (2.622 m), dan Guntur (2.249 m)

Kali ini kita akan membahas tentang Letak Astronomis Suatu Negara. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Letak Astronomis Suatu Negara

Sebelum kita mempelajari tentang letak astronomis suatu negara, mari kita simak dulu apa yang dimaksud dengan negara ?
Negara merupakan kumpulan orang-orang yang menempati wilayah tertentu secara bersama dan diatur secara organisasi oleh pemerintah negara yang sah dan memiliki kedaulatan. Syarat utama yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Lalu ada berapa banyak negara di dunia ini ? Menurut PBB, di dunia ini ada 195 negara, banyak sekali bukan?
Setiap negara pasti memiliki wilayah, dan tentunya memiliki letak yang berbeda-beda di muka bumi ini, letak masing-masing negara dapat ditandai dengan letak astronomis.

Pengertian Letak Astronomis Suatu Negara

Letak astronomis suatu negara adalah letak tempat atau wilayah negara tersebut berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Selatan.

Contohnya untuk letak astronomis Indonesia : Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95o BT (Pulau Benggala) - 141o BT (Sungai Torasi) dan 6o LU (Pulau Rondo) - 11o LS (Pulau Dana). Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5o LU dan 23,5o LS. Agar lebih jelas, coba perhatikanlah batas wilayah tropis (bagian yang diarsir) dan letak astronomis Indonesia pada gambar peta berikut ini. Dari gambar tersebut, terlihat jelas bahwa seluruh wilayah Indonesia terletak di wilayah tropis.

Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia
Indonesia terletak di daerah tropis

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:
1) Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama dengan 118 kelili bumi) dan lebar lintang 17°. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari. Berdasarkan letak lintang, Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki curah hujan tinggi. 
  • Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 
  • Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun. 
  • Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. 

2) Wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain:

  • Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya adalah 105° BT dan selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT). 
  • Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. 
  • Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT. 
Bagaimana jika sebuah negara memiliki wilayah yang terpisah? Contohnya Malaysia, Secara astronomi, letak Malaysia berada diantara 1°LU - 7° LU dan 100° BT - 119° BT. Namun karena terletak di dua wilayah yang berbeda, letak astronomisnya juga dipisahkan. Wilayah Malaysia Timur terletak di Pulau Kalimantan berada pada garis 1°LU - 7°LU serta 100°41’BT - 119°BT.
Untuk wilayah Malaysia Barat terletak di posisi 1°LU - 7°LU dan 100°BT - 104°02’ BT.

Kita harus bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena tinggal di wilayah tropis seperti Indonesia. Sinar matahari selalu ada sepanjang tahun dan suhu udara tidak ekstrim (tidak jauh berbeda antarmusim) sehingga masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan baik di dalam atau di luar rumah. Lama siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. Bandingkan dengan negara-negara yang terletak di lintang tinggi. Pada musim panas di daerah tersebut, lama siang jauh lebih lama dibandingkan dengan malam. Sebaliknya, pada musim dingin, lama siang lebih pendek.

Keadaan suhu di daerah tropis berbeda dengan suhu di negara-negara yang terletak pada lintang sedang dengan empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Pada musim dingin, udara sangat dingin sampai mencapai puluhan derajat di bawah 0o (nol) celsius sehingga diperlukan penghangat ruangan. Jalanan tertutup salju sehingga kendaraan tidak bebas berlalu lalang. Pada saat itu, banyak penduduk melakukan kegiatannya di dalam ruangan, baik di rumah maupun di kantor. Sebagian dari mereka pergi berwisata ke daerah yang lebih hangat, terutama di daerah tropis.

Pada saat musim panas, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Pada saat itu, udara sangat panas, bahkan suhu udara dapat melampaui 40oC. Akibatnya, diperlukan pendingin ruangan agar tetap nyaman. Tentu saja kegiatan di luar ruangan sangat tidak nyaman karena suhu udara terlalu tinggi. Untuk menghindari udara panas, sebagian penduduk ada yang berenang di kolam renang atau di pantai.

Monday, 23 July 2018

Kali ini kita akan membahas tentang Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini . Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini


Kondisi Ekonomi Indonesia Dari Masa ke Masa 

Kondisi ekonomi indonesia dari waktu ke waktu terus berubah, penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal di masa pra kolonialisme, namun pemakaian uang baru mulai dikenal di masa kerajaan-kerajaan Islam. Namun penggunaan uang masih terbatas, karena perdagangan barter banyak berlangsung dalam system perdagangan Internasional. Era selanjutnya diwarnai oleh Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Sistem Ekonomi Era endudukan Jepang menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material.

Pada masa orde lama, meskipun pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’, namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga memberi corak  perekonomian di tahun 1960-an sampai dengan pada masa orde baru.

Selama masa pemerintah orde baru, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar. Kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran,
yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

Setelah orde baru tumbang, pada masa reformasi kebijakan-kebijakan ekonomi di Indonesia terus berubah semenjak presiden BJ Habibie sampai presiden Jokowi.

Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini

Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini (Tahun 2018)

Menurut Sri Mulyani, Perekonomian Indonesia pada kuartal I (Januari-Maret) 2018 tercatat mengalami pertumbuhan positif di berbagai aspek, dari penerimaan perpajakan dalam realisasi APBN hingga surplus neraca perdagangan. Dari dua indikator itu, nampak perekonomian pada kuartal I mulai menggeliat yang akan disambut dengan berbagai kebijakan untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, neraca perdagangan Maret surplus 1,09 miliar dollar AS. Neraca perdagangan surplus setelah tiga bulan sebelumnya, dari Desember 2017 hingga Januari dan Februari 2018 mengalami defisit secara berturut-turut. Total nilai ekspor Maret tercatat sebesar 15,58 miliar dollar AS atau naik 10,24 persen dibanding Februari.

Sementara nilai impor Maret mencapai 14,49 miliar dollar AS atau naik 2,13 persen dibanding Februari. Neraca perdagangan Januari-Maret 2018 juga mengalami surplus sebesar 0,28 miliar dollar AS. Meski begitu, dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year) Januari-Maret 2017 yang surplus 4,08 miliar dollar AS, surplus neraca perdagangan kuartal I 2018 masih lebih rendah.
Beralih ke indikator berikutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan penerimaan perpajakan kuartal I 2018 sebesar Rp 262,4 triliun atau tumbuh 10,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Poin penerimaan perpajakan terdiri atas dua hal, yakni penerimaan pajak dan penerimaan bea dan cukai. "Untuk penerimaan pajaknya, sebesar Rp 244,5 triliun dan tumbuh 9,9 persen dibanding kuartal I 2017. Bila tanpa memperhitungkan tax amnesty, pertumbuhan penerimaan pajaknya mencapai 16,21 persen," tutur Sri Mulyani. Nilai pertumbuhan pajak 9,9 persen turut memperhitungkan penerimaan uang tebusan dari program tax amnesty yang masih berlangsung hingga Maret 2017 senilai Rp 12 triliun.

Pertumbuhan penerimaan pajak kuartal I 2018 disebut Sri Mulyani sebagai yang tertinggi sejak 2015 silam. Adapun untuk penerimaan bea dan cukai tercatat sebesar Rp 17,9 triliun, setara dengan 9,2 persen dari target APBN 2018. Penerimaan bea dan cukai mengalami pertumbuhan 15,8 persen dibanding kuartal I 2017. Indikasi pertumbuhan positif turut diperlihatkan melalui realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 71,1 triliun atau memenuhi 25,8 persen dari target APBN 2018. PNBP kuartal I 2018 tumbuh 22,2 persen dibanding tahun lalu.

Penerimaan perpajakan menunjukkan suatu perkembangan yang cukup menggembirakan dan denyut ekonomi kita mulai menunjukkan kenaikan dari PPh Pasal 21 yang tumbuh 15,73 persen, tertinggi sejak 2013. Ini tanda ada kenaikan gaji maupun orang kerja secara tetap.

sumber : https://ekonomi.kompas.com

Saturday, 7 July 2018

Kali ini kita akan membahas tentang Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Agregasi Kepentingan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Agregasi Kepentingan

Partai berasal dari kata bahasa latin yakni “partire”, yang artinya membagi. Secara umum, Partai politik bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita.

Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik dinyatakan bahwa “partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita- cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.

Jika kita lihat pendapat dari para ahli, misalnya Carl J. Friedrich, dia menyatakan bahwa partai politik merupakan sekelompok manusia yang terorganisir secara setabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya, dan berdasarkan kekuasaan ini memberikan anggota partainya kemanfaatan bersifat idiil dan materiil. Partai politik merupakan saekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir yang beertidak sebagai suatu kesatuan politik yang dengan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai dan melaksanakan kebijakan umum mereka.

Partai politik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :


Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Agregasi Kepentingan

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Agregasi Kepentingan

Dalam fungsi ini, tugas partai politik adalah merumuskan program politik yang mencerminkan gabungan tuntutan-tuntutan dari partai-partai politik yang ada dalam pemerintahan dan menyampaikannya kepada badan legislatif. Selain itu, partai politik juga melakukan tawar-menawar dengan calon-calon pejabat pemerintah yang diajukan dalam bentuk penawaran pemberian dukungan bagi calon-calon pejabat pemerintah dengan imbalan pemenuhan kepentingan-kepentingan partai politik.

Hal ini terlihat pada indikator :

  1. Adanya kebijakan politik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  2. Pemberi masukan pada pemerintah melalui aspirasi rakyat yang dibawa oleh partai politik.

Kali ini kita akan membahas tentang Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Artikulasi Kepentingan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Artikulasi Kepentingan

Partai berasal dari kata bahasa latin yakni “partire”, yang artinya membagi. Secara umum, Partai politik bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita.
Partai politik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Artikulasi Kepentingan


Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Artikulasi Kepentingan

Menurut pendapat Sigmund Neumann, Partai politik adalah organisasi artikulasi yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada menguasai kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Dengan demikian Partai Politik merupakan perantara besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintah yang resmi dan mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas. Partai politik tidak saja sekedar badan yang menyaingi, dengan persetujuan, pemisahan dan partisipasinya yang khas, tetapi juga perlu diingat bahwa masing-masing kelompok yang terpisah itu pada intinya merupakan bagian dari keseluruhan

Fungsi partai politik sebagai sarana artikulasi politik maksudnya adalah partai politik bertugas menyatakan kepentingan warga masyarakat kepada pemerintah dan badan-badan politik yang lebih tinggi. Contoh bentuk artikulasi kepentingan yang dilakukan oleh partai politik adalah pengajuan permohonan secara individual kepada anggota dewan kota, parlemen, pejabat pemerintahan, atau dalam masyarakat tradisional kepada kepala desa atau kepala suku.

Kali ini kita akan membahas tentang Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik

Partai berasal dari kata bahasa latin yakni “partire”, yang artinya membagi. Secara umum, Partai politik bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita.
Partai politik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik


Dalam kehidupan demokrasi, terjadinya gejolak-gejolak sosial seperti persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan satu hal yang wajar terjadi. Mengapa demikian? Alasannya, dalam kehidupan demokrasi terdapat jaminan kebebasan untuk berpendapat dan berorganisasi. Dalam hal berpendapat dan berorganisasi, setiap orang mempunyai pandangan masing-masing yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.

Perbedaan itulah yang kadang menjadi penyebab timbulnya persaingan dan berkembang menjadi konflik (masalah). Jika sudah demikian, partai politik segera menjalankan fungsinya sebagai pengatur konflik. Partai politik berusaha menyelesaikan konflik secara damai dan berusaha menjadi penengah yang bersifat netral.

Dalam negara demokrasi yang masyarakatnya bersifat terbuka, adanya perbedaan dan persaingan pendapat sudah merupakan hal yang wajar. Akan tetapi pada masyarakat yang heterogen sifatnya, perbedaan pendapat baik yang berdasarkan etnis, status sosial ekonomi atau agama mudah sekali mengundang konflik. Pertikaian-pertikaian yang ada dapat diatasi dengan bantuan partai politik, sekurang-kurangnya dapat diatur sedemikian rupa, sehingga akibat-akibat negatifnya dapat dihindari semaksimal mungkin

Kali ini kita akan membahas tentang Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Rekrutmen Politik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Rekrutmen Politik

Partai berasal dari kata bahasa latin yakni “partire”, yang artinya membagi. Secara umum, Partai politik bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita.
Partai politik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Rekrutmen Politik

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Rekrutmen Politik

Mengacu pada pada Pasal 11, ayat 1(e) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (“UU Parpol”) yang berbunyi: "rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender". Partai politik mempunyai tanggung jawab melaksanakan rekrutmen politik. Artinya, partai politik berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai. Dalam pengertian ini berarti partai politik turut serta memperluas partisipasi politik dalam masyarakat. Usaha rekrutmen politik ini dapat dilakukan dengan cara kontak pribadi, persuasi (pendekatan), dan menarik golongan muda untuk dididik menjadi kader yang akan menggantikan pemimpin lama pada masa mendatang.

Parpol memiliki kepentingan untuk menempatkan kader-kadernya pada jabatan-jabatan politik di pemerintahan untuk menyuarakan dan mengajukan kepentingan partai dan rakyat yang diwakili. Agar dapat menempatkan kader-kader terbaik di pemerintahan, Parpol harus mampu memerankan fungsinya melakukan rekrutmen politik. Parpol harus memiliki prosedur rekrutmen politik yang diberlakukan bagi kadernya. Dalam rekrutmen politik inilah Parpol seharusnya menunjukkan kemampuannya berdemokrasi di internal partai. Kalau di internal partai tidak bisa berdemokrasi, tentu dapat dipastikan juga bahwa Parpol tidak akan bisa berdemokrasi dalam pengelolaan kehidupan bernegara.

Kali ini kita akan membahas tentang Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Partai berasal dari kata bahasa latin yakni “partire”, yang artinya membagi. Secara umum, Partai politik bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita.
Partai politik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik dapat diartikan sebagai upaya pemasyarakatan politik agar dikenal, dipahami, dan dihayati oleh masyarakat. Usaha sosialisasi politik berkaitan erat dengan usaha partai politik untuk menguasai pemerintahan lewat kemenangan dalam pemilihan umum. Dalam usaha menguasai pemerintahan, partai politik harus memperoleh dukungan sebanyak mungkin. Oleh karena itu, partai politik berusaha menciptakan ”image” kepada masyarakat luas bahwa partai tersbut memperjuangkan kepentingan umum. Itulah upaya sosialisasi politik yang dapat dilakukan oleh partai politik.

Bentuk sosialisasi politik lain yang dapat dilakukan oleh partai politik misalnya : Partai politik berusaha mendidik anggota-anggotanya menjadi manusia yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara dan menempatkan kepentingan diri sendiri di bawah kepentingan nasional. Selain itu, partai politik juga berupaya memupuk identitas nasional dan integrasi nasional.

Proses sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan ceramah-ceramah penerangan, kursus kader, dan kursus penataran. Biasanya proses sosialisasi berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama dan berkesinambungan. Sosialisasi politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat. Keterlaksanaan sosialisasi politik, sangat ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan di mana seseorang/individu berada. Selain itu, juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadian seseorang. Sosialsiasi politik, merupakan proses yang berlangsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi di antara kepribadian individu dengan pengalaman-pengalaman politik yang relevan yang memberi bentuk terhadap tingkah laku politiknya. Pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap¬-sikap yang diperoleh seseorang itu membentuk satu persepsi, melalui mana individu menerima rangsangan-rangsangan politik. Tingkah laku politik seseorang berkembang secara berangsur-angsur. Jadi, sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya.

Kali ini kita akan membahas tentang Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik

Partai berasal dari kata bahasa latin yakni “partire”, yang artinya membagi. Secara umum, Partai politik bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita.
Partai politik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik

Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik

Yang dimaksud fungsi partai politik sebagai sarana komunikasi politik adalah partai politik menjalankan tugas menyalurkan berbagai pendapat dan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Langkah-langkah yang ditempuh partai politik dalam menjalankan fungsi sebagai Sarana Komunikasi Politik adalah :

  • Partai politik menampung pendapat-pendapat dan aspirasi-aspirasi yang datang dari masyarakat.
  • Partai politik menggabungkan pendapat-pendapat dan aspirasi masyarakat yang senada.
  • Selanjutnya, partai politik merumuskan pendapat-pendapat atau aspirasi-aspirasi masyarakat sebagai usul kebijaksanaan. Usul kebijaksanaan tersebut dimasukkan dalam program partai untuk diperjuangkan atau disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan publik (public policy).

Kali ini kita akan membahas tentang Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Penggunaan Lahan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Penggunaan Lahan

Sebelum membahas tentang kegiatan ekonomi masyarakat indonesia berdasarkan pola penggunaan lahan, mari kita lihat dulu pengertian dan tujuan "Kegiatan Ekonomi". Kegiatan ekonomi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan sebuah tujuan agar bisa mendapatkan sebuah barang ataupun jasa. Kegiatan ekonomi bisa juga untuk diartikan sebagai sebuah kegiatan agar bisa mencapai sebuah kesejahteraan di dalam hidup. Sedangkan tujuan kegiatan ekonomi ialah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hidupnya terutama kebutuhan primer. Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan seseorang suatu perusahaan atau suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi barang dan jasa tersebut.

Macam-macam kegiatan ekonomi yang diantaranya yaitu:
Kegiatan Produksi
Kegiatan ekonomi ini ialah sebuah kegiatan ataupun pekerjaan yang dapat menghasilkan barang atau produk dan jasa. Tujuan dari kegiatan produksi ini yakni untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen. Sedangkan tujuan pihak produsen sendiri yakni untuk mencari keuntungan atau laba dari kegiatan ini.

Kegiatan Distribusi
Lalu kegiatan distribusi ialah sebuah pekerjaan yang bertujuan untuk menyalurkan produk atau barang maupun menyalurkan jasa kepada para konsumen yang akan membeli produk atau memakai jasa tersebut tentunya mendistribusikannya dengan memakai cara tertentu. Yang melakukan distribusi disebut dengan distribusi atau kita sering menyebutnya penyalur dan yang melakukan distribusi ini bisanya agen dan pedagang besar.

Kegiatan Konsumsi
Dan kegiatan konsumsi ialah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh konsumen dalam memakai atau menggunakan suatu produk dan jasa yang diproduksi oleh produsen. Tujuan konsumen dari kegiatan ini yakni untuk memenuhi keperluan sehari-harinya atau kebutuhan hidupnya.

Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Penggunaan Lahan

Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Penggunaan Lahan

A. Pengertian Lahan

Lahan berperan penting dalam kehidupan manusia. Lahan berbeda dengan tanah. Tanah adalah suatu benda fisik yang berdimensi tiga, terdiri atas lebar, panjang, dan dalam serta merupakan bagian paling atas dari kulit bumi. Lahan adalah lingkungan fisik dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia. Faktor fisik yang berpengaruh terhadap penggunaan lahan diantaranya adalah :
Lereng, berpengaruh terhadap pengaliran air sebagai penyebab tidak rusaknya tanah dan ketinggian tempat, berpengaruh terhadap jenis tanaman yang diusahakan.

B. Bentuk Penggunaan Lahan

1. Penggunaan Lahan di Pedesaan
Lahan di pedesaan digunakan bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Penggunaan lahan di pedesaan dilakukan secara berhati-hati dan secara terbatas dengan memperhatikan aturan konversi dalam segala kegiatan sosial ekonomi.
Bentuk penggunaan lahan di pedesaan dipengaruhi oleh keadaan alamnya, yang meliputi: daerah pantai, dataran tinggi, dataran rendah, da daerah yang sedikit mendapat curah hujan.

2. Penggunaan Lahan di Pekotaan
Kota adalah suatu permukiman dengan bangunan rumah yang rapat dan penduduknya bermata pencaharian bukan pertanian, tetapi kegiatan ekonomi perkotaan terutama ekonomi industri dan jasa. Penggunaan lahan di kota umumnya dimanfaatkan untuk : Pusat perdagangan, Perkantoran, Permukiman, Pusat pendidikan, Ruang Hijau terbuka, Jalan Raya dan Kawasan Industri.

Monday, 2 July 2018

Kali ini kita akan membahas tentang Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Pemukiman. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Pemukiman

Kegiatan ekonomi suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapat barang ataupun jasa tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Kegiatan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Kegiatan ekonomi dapat diartikan juga sebagai cara untuk mencapai tujuan, dalam hal ini barang dan jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekonomi memiliki tujuan untuk kemakmuran hidup individu. Bentuk kegiatan ekonomi masyarakat di beberapa bidang dapat dipelajari pada artikel sebelumnya :
http://ipsgampang.blogspot.com/2016/11/kegiatan-ekonomi-masyarakat-indonesia.html

Apa yang dimaksud dengan pemukiman ? Pemukiman merupakan kumpulan tempat tinggal manusia di suatu kawasan tertentu. Masyarakat biasanya membangun perumahan-perumahan yang saling berdekatan satu sama lain, karena pola interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Pola-pola pemukiman di setiap wilayah biasanya memiliki ciri tersendiri karena pemukiman-pemukiman yang dibangun oleh penduduk di suatu kawasan akan sangat tergantung kepada kondisi lingkungan di kawasan tersebut.

Kegiatan ekonomi masyarakat indonesia berdasarkan pola pemukiman

Secara umum, terdapat tiga pola pemukiman yang banyak dijumpai di Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia, pola-pola tersebut adalah pola memanjang (linier), pola terpusat (nucleated), dan pola tersebar (dispersed).

1. Pola Memanjang (Linier)
Pola memanjang pemukiman penduduk dikatakan linier bila rumah-rumah yang dibangun membentuk pola berderet-deret hingga panjang. Pola memanjang umumnya ditemukan pada kawasan pemukiman yang berada di tepi sungai, jalan raya, atau garis pantai. Pola memanjang dapat terbentuk karena kondisi lahan di kawasan tersebut memang menuntut adanya pola ini. Sungai, jalan, maupun garis pantai memanjang dari satu titik tertentu ke titik lainnya, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut pun membangun rumah-rumah mereka dengan menyesuaikan diri pada keadaan tersebut.

a. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai
Pola ini terbentuk karena sungai merupakan sumber air yang melimpah dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, misalnya sumber air dan sarana transportasi. Pemukiman penduduk di sepanjang alur sungai biasanya terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai dan memanjang dari hulu hingga ke hilir. Di Indonesia, pola pemukiman linier banyak ditemukan di sepanjang sungai-sungai besar, seperti Sungai Musi di Sumatra dan Sungai Mahakam di Kalimantan.

Kegiatan Ekonomi Masyarakat Indonesia berdasarkan Pola Pemukiman
Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai

b. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Jalan Raya
Perkembangan kemajuan zaman memicu munculnya banyak jalan raya sebagai sarana transportasi yang lebih cepat dan praktis. Jalan raya yang ramai membantu pertumbuhan ekonomi peduduk yang tinggal di sekitarnya untuk membangun pemukiman di sepanjang jalan raya. Pola pemukiman linier di sepanjang jalan raya dapat ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia.

c. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Rel Kereta Api
Pola pemukiman linier di sepanjang rel kereta api biasanya hanya terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api yang ramai dikunjungi orang. Rel kereta api dan stasiun kereta api merupakan sarana vital yang mampu menghubungkan berbagai tempat yang berjauhan, sehingga sangat banyak dikunjungi dan menarik untuk ditinggali. Pola pemukiman linier di sepanjang rel kereta api lazim ditemukan di Pulau Jawa saja.

d. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Pantai
Pola pemukiman ini biasanya dibangun oleh penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pola pemukiman linier di sepanjang pantai dapat ditemukan di berbagai kawasan pantai dan desa-desa nelayan di Indonesia.

2. Pola Terpusat (Nucleated)

Pola terpusat merupakan pola pemukiman penduduk di mana rumah-rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola terpusat umumnya ditemukan pada kawasan pemukiman di desa-desa yang terletak di kawasan pegunungan. Pola ini biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu keturunan.
Kegiatan Ekonomi Masyarakat berdasarkan Pola Pemukiman
Pola pemukiman memusat

3. Pola Tersebar (Dispersed)

Pada pola tersebar, penduduk membangun rumah-rumah mereka di kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak renggang satu sama lain. Pola tersebar umumnya ditemukan pada kawasan luas yang bertanah kering. Pola ini dapat terbentuk karena penduduk mencoba untuk bermukim di dekat suatu sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah dibangun pada titik-titik yang memiliki sumber air bagus.
Dalam persebarannya, penduduk biasanya membangun rumah di kawasan-kawasan yang dapat menunjang kegiatan kesehariannya, terutama kegiatan yang menunjang ekonomi mereka. Oleh karena beragamnya pencaharian masyarakat, maka pemukiman-pemukiman penduduk di Indonesia pun tersebar pada kawasan-kawasan tertentu.
Tidak meratanya persebaran pemukiman penduduk salah satunya disebabkan oleh perekonomian masyarakat. Sejak zaman dahulu, Jawa telah menjadi pusat pemerataan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Akibatnya, penduduk banyak berdatangan ke Pulau Jawa untuk mencari barang dan pekerjaan karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Padahal, kawasan-kawasan lain di Indonesia pun memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi. Oleh sebab itulah pemerintah Indonesia sejak dahulu menggalakkan program transmigrasi untuk menggali potensi di daerah luar jawa sekaligus untuk mengoptimalkan pemerataan persebaran penduduk Indonesia.