Wednesday, 3 December 2014

Kali ini kita akan membahas tentang Bentuk-bentuk Air di indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Bentuk-bentuk Air di indonesia


Bentuk-bentuk air di Indonesia cukup beragam. Negara Indonesia mempunyai sumber daya air yang berlimpah ruah karena curah hujan yang besar. Walaupun di beberapa daerah seperti di NTT (Nusa Tenggara Timur) masih kekurangan sumber daya air kurang karena curah hujan yang kecil di sana. Selain itu, kondisi tanah di Nusa Tenggara Timur, berbatu (cadas) hingga air sulit untuk meresap dengan baik ke dalam tanah.

Penyebab Kekurangan air pada musim kemarau lebih banyak disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Fungsi hutan sebagai penyimpan cadangan air pada saat musim hujan jadi tidak berfungsi sebab sebagian hutan telah ditebang oleh manusia untuk kepentingan pribadi mereka. Pada saat musim hujan, air hujan mengalir ke laut melalui sungai tanpa banyak mengisi cadangan air di dalam tanah. Akibatnya adalah pada musim kemarau hanya sedikit air yang tersedia di dalam tanah. Tidak ada air yang mengalir ke sungai-sungai yang ada, hingga sungai-sungai tersebut menjadi kering.

Bentuk-bentuk air di Indonesia tersedia dalam beberapa macam, yaitu (1) air hujan, (2) air danau, (3) air sungai, dan (4) air tanah. Gambaran tentang sumber daya air di Indonesia tersebut adalah sebagai berikut.

a. Air Hujan

Tingginya curah hujan sangat mendukung kegiatan pertanian di Indonesia. Oleh sebab itu, banyak penduduk Indonesia yang memanfaatkan lahannya untuk kegiatan pertanian. Pada musim kemarau, air hujan menjadi sangat terbatas sehingga sebagian petani memanfaatkan lahannya untuk ditanami tanaman yang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Mereka tidak dapat menanam tanaman yang memerlukan air seperti padi. Untuk mengatasi hal itu, penduduk memeerlukan bantuan sarana irigasi yang dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau. Jika tidak dikelola dengan baik, hujan juga akan menimbulkan dampak lingkungan yang luar biasa. Salah satu dampak hujan yang sangat merugikan dan membahayakan manusia adalah bencana banjir. Bencana banjir dapat terjadi karena hutan di daerah hulu sungai telah mengalami kerusakan, selain itu juga disebabkan oleh kebiasaan buruk manusia dalam membuang sampah.

b. Air Sungai

Perhatikanlah gambar sungai dibawah ini. Apakah sungai seperti itu ada di daerahmu ? dari manakah asalnya air sungai itu?
Seperti kita ketahui bahwa air hujan sebagaimana sifat air akan mengalir ke wilayah yang lebih rendah yang umumnya merupakan lembah atau dataran rendah. Di tempat itulah air yang berasal dari berbagai tempat berkumpul membentuk aliran air yang berupa air sungai.
Jadi, apakah yang dimaksud dengan sungai?
Bentuk-bentuk Air di indonesia
Sungai
Sungai merupakan bagian dari muka bumi yang lebih rendah, tempat dimana air mengalir dari daerah sekitarnya. Curah hujan yang sangat tinggi di Indonesia menimbulkan banyak sungai dengan beragam ukuran. Ada sungai yang berukuran kecil dan ada juga sungai yang berukuran sangat besar. Sungai-sungai yang memiliki ukuran besar berada di sejumlah pulau besar seperti Kalimantan, Sumatra dan Papua.

Berikut ini Beberapa Sungai besar di Indonesia dengan ukuran panjangnya

1 Panjang sungai Barito Digul 546 km
2 Panjang sungai Batanghari 485 km
3 Panjang sungai Indragiri 415 km
4 Panjang sungai Kahayan 343 km
5 Panjang sungai Kapuas 998 km
6 Panjang sungai Mahakam 334 km
7 Panjang sungai Membramo 684 km
8 Panjang sungai Musi 704 km


c. Air Danau

Pernahkah kalian melihat atau pergi ke sebuah danau? Pernahkah kamu berpikir dari mana asalnya air yang ada dalam danau tersebut? Jika kamu perhatikan lebih cermat, danau terletak di daerah yang relatif lebih rendah daripada daerah sekelilingnya, bukan?
Danau adalah wilayah cekungan di daratan yang terisi oleh air. Sumber air yang mengisi danau tidak selalu berasal dari air sungai, tetapi juga dapat dari air hujan secara langsung atau rembesan dari air tanah di sekitar danau.

Danau dapat kita bedakan antara danau alam dan danau buatan. Danau alam terbentuk karena proses alami, misalnya aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es di Zaman Es. Sementara itu, danau buatan atau bendungan merupakan danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung air sungai. Danau dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Berdasarkan proses pembentukannya, danau dibedakan menjadi
(1) danau vulkanik,
(2) danau tektonik,
(3) danau vulcano-tectonic,
(4) danau pelarutan,
(5) danau ladam,
(6) bendungan.

  1. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada lubang kepundan atau kaldera gunung berapi. Air hujan mengisi lubang kepundan atau kaldera tersebut sehingga terbentuklah danau. Danau tipe ini bisa menjadi sangat berbahaya jika gunung berapinya masih aktif. Jika akan terjadi letusan, air danau akan meresap menuju ke magma dan akan menambah kekuatan letusannya. Selain itu, jika dinding kawah jebol, maka akan mengakibatkan terjadinya banjir besar dengan kecepatan tinggi atau banjir bandang. Karena itulah, dibuat terowongan untuk mengurangi volume air danau. Contoh danau vulkanik ialah Danau Kelimutu (Flores), Segara Anak (Rinjani), Batur, Bratan, Kawah Ijen, Kawah Kelud, Danau Sarangan, dan Danau Kerinci.
  2.  Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik atau gerakan lempeng bumi hingga terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan. Contoh danau tektonik adalah : Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Maninjau, Danau Towuti, Danau Poso di Sulawesi, Danau Takengon, dan Danau Singkarak di Sumatra.
  3. Danau vulcano-tectonic adalah danau yang terbentuk akibat dari gabungan proses vulkanik dan tektonik. Patahan atau depresi terjadi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma yang telah kosong kemudian menjadi tidak stabil sehingga terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air. Contoh danau Danau vulcano-tectonic adalah Toba di Sumatra.
  4. Danau pelarutan (solusional) adalah danau yang terbentuk karena proses pelarutan pada bentuk lahan negatif atau yang berada di bawah rata-rata permukaan setempat. Peristiwa tersebut terjadi di daerah kapur (karst) oleh air hujan yang mengandung CO2. Bentuk lahan yang negatif pada daerah karst antara lain doline. Doline merupakan lubang yang berbentuk corong pada batu gamping atau batu kapur dengan diameter yang beragam, dari hanya beberapa meter sampai 1 km dengan kedalaman yang juga beragam dari beberapa meter sampai ratusan meter.
  5. Danau ladam atau tapal kuda (oxbow lake) adalah danau yang terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai meander secara alamiah dan ditinggalkan oleh alirannya. Sungai tersebut terputus dari sungai induknya, adapun sumber air yang diperoleh hanya dari air hujan. Besar danau ladam bervariasi sesuai dengan ukuran sungai yang membentuknya.
  6. Bendungan atau waduk adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai. Waduk dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian dan pembangkit tenaga listrik. Selain itu, dengan membangun waduk, air dapat dikontrol sesuai keperluan, misalnya pada musim hujan, sebagian air disimpan sedangkan pada musim kemarau air bendungan dialirkan untuk mengairi sawah, dan untuk keperluan lainnya. Contoh waduk adalah : Waduk Jatiluhur, Cirata, Gajahmungkur, Saguling, Karangkates, dan lain-lain.

Di samping keenam jenis tersebut di atas, terdapat juga danau yang terbentuk dari bekas galian kegiatan pertambangan. Bekas galian tersebut kemudian terisi air dan akhirnya menjadi sebuah danau. Selain itu, ada juga danau yang terbentuk akibat proses mencairnya es seperti yang terjadi di pegunungan yang berada di Papua.




1 comment:

  1. menurut saya info tentang danau di Indonesia ini cukup lekap dan ulasannya menarik, tks

    ReplyDelete