Saturday, 20 July 2019

Definisi, Dampak dan Jenis-jenis inflasi


Definisi inflasi 

Definisi inflasi sering digunakan untuk menggambarkan kegiatan ekonomi di suatu negara, yaitu ukuran yang mengindikasikan peningkatan harga rata-rata barang dan jasa yang dihasilkan oleh sistem perekonomian. Menurut ahli lain, inflasi merujuk pada situasi di mana harga barang dan jasa naik karena permintaan melebihi penawaran di pasar, yang berarti terdapat terlalu banyak uang yang bersaing untuk barang yang sedikit. Selain harga barang dan jasa, inflasi juga mencakup harga perdagangan besar, upah, harga aset, dan lain-lain.

Dampak inflasi 

Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade off antara inflasi dan pengangguran menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tingkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk menyeimbangkan perekonomian Negara, dan lain sebagainya. 

Secara khusus dapat diketahui beberapa dampak baik negatif maupun positif dari inflasi adalah sebagai berikut : 

1) Dampak Negatif Inflasi

    Definisi, Dampak dan Jenis-jenis inflasi
  1. Bila harga secara umum naik terus-menerus maka masyarakat akan panik, sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan uang memborong sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli barang akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya. 
  2. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank di rush akibatnya bank kekurangan dana berdampak pada tutup (bangkrut ) atau rendahnya dana investasi yang tersedia. 
  3. Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasaran. 
  4. Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang masyarakatnya memiliki banyak uang. 
  5. Bila inflasi berkepanjangan produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli. 
  6. Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah pada sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan perampasan. 


2) Dampak positif Inflasi

  1. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifme dapat ditekan. 
  2. Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan tangguh. 
  3. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha. 


Jenis Inflasi Berdasarkan sifatnya 

Pakar ekonomi membagi inflasi ke dalam tiga tingkatan yaitu : 
  1. Inflasi Sedang (Moderate Inflation) : Kondisi ini ditandai dengan kenaikan laju inflasi yang lambat dan waktu yang relatif lama. 
  2. Inflasi Menengah (Galloping Inflation) : Kondisi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar (biasanya double digit atau bahkan triple digit) dan kadang kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi. Artinya, harga-harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu atau bulan yang lalu dan seterusnya. Efeknya terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi yang merayap. 

Inflasi Tinggi ( hyper inflation ) : Merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai lima atau enam kali. Masyarakat tidak lagi punya keinginan untuk menyimpan uang karena nilai uang merosot dengan tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang.

Tanya Jawab seputar Definisi, Dampak dan Jenis-jenis inflasi

Apa jenis jenis inflasi?

Jawaban : Jenis-jenis inflasi meliputi inflasi demand-pull, inflasi cost-push, dan inflasi struktural.

Apa yang dimaksud dengan dampak inflasi?

Jawaban : Dampak inflasi adalah efek yang ditimbulkan oleh inflasi pada perekonomian, seperti penurunan daya beli, ketidakstabilan harga, dan pengaruh pada investasi.

Apa saja yang menjadi dampak inflasi?

Jawaban : Dampak inflasi meliputi penurunan daya beli, ketidakstabilan harga, pengaruh pada investasi, pengangguran, dan perubahan dalam perdagangan internasional.

Apa saja dampak inflasi terhadap perekonomian?

Jawaban : Dampak inflasi terhadap perekonomian meliputi penurunan daya beli, ketidakstabilan harga, pengaruh pada investasi, dan pengangguran.

Apa saja dampak positif dari inflasi?

Jawaban : Dampak positif inflasi meliputi peningkatan konsumsi, investasi, pertumbuhan ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja.

Jelaskan jenis jenis inflasi dan apa saja sebab sebab timbulnya inflasi?

Jawaban : Jenis-jenis inflasi meliputi inflasi demand-pull, inflasi cost-push, dan inflasi struktural. Sebab-sebab timbulnya inflasi meliputi peningkatan permintaan, peningkatan biaya produksi, dan perubahan struktur ekonomi.

Apa pengertian inflasi dan apa penyebab terjadinya inflasi?

Jawaban : Inflasi adalah kenaikan harga umum secara terus-menerus dan berkepanjangan dalam suatu periode waktu. Penyebab inflasi meliputi peningkatan permintaan, peningkatan biaya produksi, dan perubahan struktur ekonomi.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan inflasi dan deflasi?

Jawaban : Inflasi adalah kenaikan harga umum secara terus-menerus dan berkepanjangan dalam suatu periode waktu, sedangkan deflasi adalah penurunan harga umum secara terus-menerus dan berkepanjangan dalam suatu periode waktu.

Sebutkan minimal 3 Apa saja dampak dari terjadinya inflasi?

Jawaban : Tiga dampak inflasi meliputi penurunan daya beli, ketidakstabilan harga, dan pengaruh pada investasi.

Apa dampak inflasi bagi pemerintah?

Jawaban : Dampak inflasi bagi pemerintah meliputi kesulitan dalam mengelola anggaran, peningkatan beban utang, dan kebijakan moneter dan fiskal yang harus disesuaikan.

Apa itu inflasi dan dampak negatif inflasi pada suatu negara?

Jawaban : Inflasi adalah kena

Apa saja dampak yang kurang baik dari inflasi?

Jawaban : Dampak yang kurang baik dari inflasi meliputi penurunan daya beli, ketidakstabilan harga, pengaruh negatif pada investasi, dan pengangguran.

Bagaimana dampak inflasi terhadap konsumen?

Jawaban : Dampak inflasi terhadap konsumen meliputi penurunan daya beli, ketidakpastian harga, dan kesulitan dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

Apa dampak inflasi bagi perdagangan internasional?

Jawaban : Dampak inflasi bagi perdagangan internasional meliputi perubahan nilai tukar mata uang, ketidakseimbangan neraca perdagangan, dan persaingan ekonomi antarnegara.

Bagaimana dampak inflasi terhadap pendapatan nasional?

Jawaban : Dampak inflasi terhadap pendapatan nasional meliputi distorsi dalam alokasi sumber daya, perubahan distribusi pendapatan, dan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

Bagaimana cara mengatasi masalah inflasi?

Jawaban : Cara mengatasi inflasi meliputi kebijakan moneter yang ketat, kebijakan fiskal yang seimbang, pengendalian biaya produksi, dan peningkatan produktivitas.

Apa Penyebab inflasi pada umumnya?

Jawaban : Penyebab inflasi pada umumnya meliputi peningkatan permintaan, peningkatan biaya produksi, dan perubahan struktur ekonomi.

Bagaimana pengaruh inflasi terhadap tingkat pengangguran?

Jawaban : Pengaruh inflasi terhadap tingkat pengangguran tergantung pada kondisi ekonomi; pada beberapa kasus, inflasi dapat menurunkan pengangguran jika disebabkan oleh peningkatan permintaan, tetapi pada kasus lain, inflasi dapat meningkatkan pengangguran jika disebabkan oleh peningkatan biaya produksi.

Teori Perdagangan Internasional Menurut Pakar

Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Perdagangan internasional terjadi karena setiap negara tidak memenuhi semua kebutuhan dari hasil produksi dalam negaranya sendiri sehingga diperlukan transaksi perdagangan. Hal ini terjadi karena setiap negara dengan mitra dagangnya mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya perbedaan kandungan sumberdaya alam, modal, sumberdaya manusia, teknologi, konfigurasi geografis, struktur ekonomi dan lain sebagainya.

Dari perbedaan tersebut di atas, maka atas dasar saling menguntungkan, terjadilah proses pertukaran, yang dalam skala luas dikenal sebagai perdagangan internasional. Terjadinya ekspor-impor dapat dijelaskan oleh teori keunggulan komparatif. negara diarahkan kepada spesialisasi produksi dan mengekspor produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak mempunyai keunggulan komparatif.

Teori tersebut menggiring perdagangan internasional ke arah liberalisme perdagangan global. Saat ini terdapat pernyataan bahwa perdagangan global hanya menguntungkan negara maju, negara yang mampu memproduksi barang berkualitas tinggi dengan mengunakan teknologi canggih dan entrepreneur handal.

Pada dasarnya, perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut. perdagangan internasional menciptakan keuntungan dengan memberikan peluang pada setiap negara untuk mengekspor barang-barang yang faktor produksinya langka atau mahal jika diproduksi dalam negeri. Melakukan perdagangan dengan negara lain mungkin dapat menguntungkan, misalnya dengan membeli barang yang lebih murah dan dapat menjual barang ke luar negeri dengan harga yang relatif lebih tinggi.

Perdagangan ini terjadi disebabkan karena perbedaan harga di berbagai negara. Perbedaan harga ini disebabkan oleh biaya produksi, yang terjadi dari tingkat upah, biaya modal, sewa tanah, biaya bahan baku, serta efisiensi dalam proses produksi. Selain itu, perbedaan harga bukan hanya ditimbulkan oleh biaya produksi semata, tetapi juga karena perbedaan dalam pendapatan dan selera. Selera berperan sangat penting dalam menentukan jumlah permintaan akan suatu barang di negara tersebut, bias saja penduduk negara tersebut lebih menyukai barang-barang dari luar negeri. Selain selera, pendapatan juga mempengaruhi jumlah permintaan suatu barang, jika pendapatan naik, maka pembelian barang-barang dan jasa-jasa dapat mengalami kenaikan.

Teori Merkantilisme (David Hume)

Menurut paham merkantilisme, tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain. Sumber kekayaan negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan di luar negeri yang akan diterima dalam bentuk logam mulia. Merkantilisme menitikberatkan pada 2 kebijakan penting yaitu:
Teori Merkantilisme (David Hume)
David Hume
  1. Kebijakan merkantilisme dalam usaha untuk memperoleh monopoli perdagangan, monopoli perdagangan tersebut dapat diperoleh dengan memiliki armada perdagangan atau armada perang yang kuat. 
  2. Kebijakan lanjutan adalah usaha untuk memperoleh daerah-daerah jajahan yang dilakukan melalui ekspansi perdagangan dan penaklukan atau penundukan daerah-daerah baru di Amerika, Afrika, dan Asia. Daerah atau negara jajahan ini dijadikan sebagai sumber bahan baku dan sekaligus pasar, sekaligus sebagai sumber langsung logam mulia. negara jajahan menjadi sangat tergantung pada negara penjajah.

Kritik David Hume terhadap merkantilisme adalah sebagai berikut: kekayaan atau kemakmuran suatu negara yang diukur dari banyaknya logam mulia tidak sepenuhnya benar. Maka jika logam mulia banyak berarti jumlah uang beredar banyak. Jika jumlah uang beredar banyak sedangkan produksi tetap atau tidak berubah maka akan terjadi inflasi atau kenaikan harga.Inflasi akan menaikan harga barang-barang eksporsehingga kuantitas ekspor menurun. Sementara harga barang impor akan lebih besar dari ekspor terjadi defisit yang menyebabkan logam mulia yang dimiliki akan berkurang. 

Kebijakan merkantilisme pada saat ini masih dijalankan oleh banyak negara (termasuk negara-negara maju), yaitu kebijakan proteksi untukmelindungi dan mendorong ekonomi dan industri dalam negara dengan banyak menggunakan hambatan non-tarif seperti: penerapan syarat-syarat dan sertifikasi tertentu, ketentuan teknis, peraturan kesehatan/karantina, dikaitkan dengan isu-isu lingkungan hidu, hak asasi manusia dan lain-lain.

Teori Keunggulan Mutlak/ Absolute Advantage (Adam Smith)

Menurut teori Keunggulan Mutlak yakni perdagangan internasional akan terjadi jika setiap negara mampu memproduksi barang tertentu secara lebih efisien dari pada negara lain melalui spesialisasi dan pembagian kerja. Keunggulan mutlak bisa diperoleh karena adanya perbedaan dalam kepemilikan faktor produksi antara lain sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan entrepreneurship setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, sedangkan untuk produk yang tidak memiliki keunggulan mutlak sebaiknya impor saja.
Teori Perdagangan Internasional Adam Smith
Adam Smith


Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap ekspor suatu jenis barang tertentu, dimana negara tersebut memiliki keunggulan mutlak dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang dimana negara lain yang memproduksi barang sejenis. Atau dengan kata lain, suatu negara akan mengekspor (mengimpor) suatu jenis barang. Jika negara tersebut tidak dapat memproduksi secara lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Sehingga teori ini menekankan bahwa efisiensi dalam penggunaan input, misalnya tenaga kerja, dalam proses produksi sangat menentukan keunggulan atau daya saing.

Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keunggulan.

Teori Hecksher-Ohlin/ H-O

Teori Hecksher dan Ohlin (H-O) disebut juga teori proporsi faktor (factor propotion) atau teori ketersediaan factor (factor endowment). Dasar pemikiran teori ini adalah perdagangan internasional, misalnya antara Indonesia dan Amerika Serikat terjadi karena opportunity cost antara kedua negara tersebut berbeda. Perbedaan biaya alternative tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi. Jadi karena factor endowment yang berbeda, maka sesuai hukum pasar harga faktor produksi tersebut juga berbeda antara Indonesia dan Amerika. 

Jadi menurut teori H-O, suatu negara akan berspesialisasi dalam produksi dan ekspor barang-barang yang impor utamanya relative sangat banyak di negara tersebut, serta impor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh negara tersebut (jumlahnya terbatas). Dalam kasus Indonesia, negara tersebut akan ekspor produk-produk yang padat karya (tetapi dalam kategori unskilled workers) atau padat bahan-bahan baku yang berlimpah di dalam negeri, seperti minyak, batu bara, dan komoditas-komoditas lain.

Teori Keunggulan Komparatif/ Comparative Adventage (David Ricardo)

Menurut David Ricardo, sekalipun sebuah negara memiliki keunggulan mutlak pada beberapa barang, tetapi selama negara yang lebih lemah memiliki keunggulan komparatif pada produksi salah satu barang, maka perdagangan tetap bisa terjadi. Teori david Ricardo yang juga dikenal dengan teori cost comparative advantage (labor efficiency) ini menyatakan bahwa suatu negara akan Universitas Sumatera Utara 16 memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang jika negara tersebut berproduksi relative kurang atau tidak efisien.

Pengelolaan Lingkungan di Indonesia

Menurut UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi dari Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Berdasarkan undang-undang tersebut juga disampaikan bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan. Bahwa pemanasan global yang juga terjadi saat ini semakin meningkat dan mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Kemudian, menurut UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang Undang Dasar 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan, serta dipandang perlu melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.

Pendekatan manajemen lingkungan oleh hukum sedang dikembangkan oleh ahli ekologi pada awal tahun 1970-an ketika banyak dampak perkembangan telah menyebabkan banyak dampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu buku lingkungan yang terkenal adalah "Silent Spring" yang menggambarkan kekhawatiran tentang penggunaan pestisida untuk perkebunan dan dampaknya bagi kesehatan manusia. Di tingkat Internasional, orang-orang yang peduli tentang perlindungan lingkungan mulai tumbuh sejak tahun 1970 ketika PBB memfasilitasi Deklarasi Stockholm tentang Lingkungan. Sejak itu banyak hukum lingkungan (kebijakan) dibuat oleh banyak negara termasuk Indonesia.

Masalah lingkungan di negara berkembang seperti Indonesia selalu terkait dengan masalah kemiskinan dan politik. Tantangannya adalah bagaimana mendidik masyarakat dan pemerintah untuk menetapkan kebijakan lingkungan sebagai bagian dari program utamanya di negara mereka. Sebagai contoh, setelah era reformasi di Indonesia (1999), proses Reformasi telah berkontribusi banyak wacana ke arah perubahan politik, sosial dan ekonomi Indonesia. Tetapi ketika kita berbicara tentang perlindungan lingkungan, hanya sedikit orang atau institusi yang cukup memperhatikan masalah lingkungan.
pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia

Salah satu ikon pencinta lingkungan, Almarhum Bapak Otto Soemarwoto berusaha memperkenalkan paradigma baru dalam pengelolaan lingkungan yang disebut “atur diri sendiri”. Paradigma baru ini sebagai bagian kecil dari strategi inovatif untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap manajemen lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Regulasi sukarela adalah strategi inovatif lingkungan lainnya yang kini mendapat perhatian besar. Istilah ini mengacu pada program dan kebijakan di mana para pencemar secara sukarela berkomitmen untuk mencapai tujuan kinerja lingkungan baik secara sepihak, dalam konteks perjanjian dengan regulator, atau dalam program yang dikelola oleh regulator atau pihak ketiga.

Regulasi sukarela atau regulasi mandiri dianggap sebagai pendekatan alternatif untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan. Peraturan semacam ini mungkin memiliki kesempatan untuk menjawab hambatan pelaksanaan Peraturan Pemerintah. Ketika kita berbicara tentang implementasi, bahkan Uni Eropa (UE) atau negara industri lainnya mungkin masih memiliki masalah dalam implementasi kebijakan lingkungan mereka. Keberhasilan kebijakan UE pada akhirnya harus dinilai dari dampak yang ditimbulkannya di lapangan, tetapi meskipun banyak inisiatif kelembagaan, implementasi yang buruk tetap menjadi fakta kehidupan di Eropa.

Friday, 19 July 2019

Contoh Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat

Penyebab konflik sosial dalam masyarakat sangat beragam, berikut ini adalah salah satu contoh bagaimana konflik sosial di masyarakat dapat terjadi.

Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia dengan sumber daya alam yang sangat melimpah, khususnya sumber daya mineral dan batu bara. Keseluruhan sumber daya alam tersebut didapatkan melalui proses pertambangan. Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batu bara, panas bumi, dan migas).

Sektor pertambangan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi mayarakat, namun disisi lain tidak sedikit kegiatan pertambangan yang menimbulkan konflik bagi masyarakat dan kerusakan lingkungan hidup. Konflik pada dasarnya merupakan sebuah hal yang selalu ada dan sulit untuk dipisahkan dalam kehidupan sosial. Konflik sosial merupakan gambaran tentang perselisihan, percecokan, ketegangan atau pertentangan sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan yang muncul dalam kehidupan masyarakat, baik perbedaan yang bersifat individual maupun perbedaan kelompok. Seperti perbedaan pendapat, pandangan, penafsiran, pemahaman, kepentingan atau perbedaan lain yang lebih luas dan umum seperti perbedaan agama, ras, suku, bangsa, bahasa, profesi, golongan politik dan sebagainya. Konflik tidak muncul begitu saja dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang melatar belakanginya. Konflik bisa muncul pada skala yang berbeda, seperti konflik antar individu (interpersonal conflict), konflik antar kelompok (intergroup conflict), konflik antar kelompok dengan negara (vertical conflict) dan konflik antar negara (interstate conflict).

Setiap skala memiliki latar belakang dan arah perkembangannya masing-masing. Konflik sendiri hadir sebagai manifestasi dari ketegangan sosial, politik, ekonomi dan budaya atau bisa juga disebabkan oleh perasaan ketidakpuasan umum, ketidakpuasan terhadap komunikasi, ketidakpuasan terhadap simbol-simbol sosial dan ketidakpuasan terhadap kemungkinan resolusi serta adanya sumber daya mobilisasi. Konflik merupakan proses disosiatif, namun konflik sebagai salah satu bentuk proses sosial yang memiliki fungsi positif maupun negatif. Apabila konflik mampu dikelola dan diatasi dengan baik oleh setiap elemen masyarakat, maka akan berdampak baik bagi kemajuan dan perubahan masyarakat. Namun sebaliknya, jika konflik yang terjadi ditengah masyarakat tidak mampu dikelola dan diatasi dengan baik maka konflik akan menimbulkan dampak buruk hingga timbulnya berbagai kerusakan baik itu fisik maupun non fisik, ketidak-amanan, ketidakharmonisan, dan menciptakan ketidakstabilan, bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Konflik antara masyarakat, pemerintah dan swasta yang terjadi di Dusun Sungai Samak, Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung

Sebagaimana konflik yang terjadi antara masyarakat, pemerintah desa dan perusahaan tambang pasir bangunan di Dusun Sungai Samak, Desa Sungai Samak Kecamatan Badau Kabupaten Belitung. Kehadiran perusahaan tambang dengan segala aktivitas dan dampak yang ditimbulkannya melahirkan reaksi penolakan dari masyarakat setempat.

Masyarakat Dusun Sungai Samak, Desa Sungai Samak Kecamatan Badau Kabupaten Belitung menolak keberadaan dua perusahaan tambang yang beroperasi di daerah mereka. Kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh dua perusahaan tersebut dinilai mengganggu aktivitas masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Selain itu masyarakat mengatakan tidak ada informasi awal dari pemerintah desa terkait dengan akan adanya kegiatan penambangan dari perusahaan itu, berapa jumlah lahan yang di ekploitasi, mekanisme tambang seperti apa, serta apa manfaat yang akan diterima warga dan lainnya. Penolakan masyarakat tersebut memiliki dasar dan alasan yang kuat karena setelah aktivitas pertambangan tersebut berjalan warga sekitar mulai terkena dampak negatifnya. Dampak negatif tersebut antara lain warga terganggu dengan kebisingan dari aktivitas pengangkutan pasir dilakukan perusahaan yang sampai 24 jam dengan melalui jalan milik warga.
Akibat aktivitas pengangkutan pasir tersebut juga menyebabkan jalan dan saluran air menjadi rusak.

Contoh Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat
Selain itu warga nelayan mulai resah karena hasil tangkapan mereka menurun drastis dan terkadang tidak bisa melalut akibat pembuangan limbah cucian pasir yang dialirkan ke muara sungai sehingga air menjadi keruh dan terjadi penumpukan sedimen. Tidak adanya sosialisasi kepada warga perihal rencana dan aktivitas penambangan yang dilakukan oleh perusahaan serta dampak yang ditimbulkannya menyebabkan masyarakat menuding bahwa pemerintah desa setempat tidak transparan dan menjalin persekongkolan dengan pihak perusahaan. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa laporan protes warga terhadap aktivitas penambangan dan dampak yang ditimbulkannya tidak mendapat tanggapan serius dari pemerintah desa setempat.

Disinilah kemudian muncul gerakan penolakan terhadap aktivitas penambangan pasir di Dusun Sungai Samak Kecamatan Badau Kabupaten Belitung ini yang kemudian memicu konflik antara masyarakat dengan pemerintah desa dan perusahaan tambang pasir tersebut. Konflik ini jika tidak ditangani dengan baik maka akan menyebabkan eskalasi konflik kian meluas. Selain itu, penanganan konflik yang lambat akan menyebabkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat, seperti hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok, hancurnya harta benda, jatuhnya korban jiwa, dan lain sebagainya. Melihat kondisi tersebut, maka dibutuhkan penanganan atau resolusi konflik yang tepat demi meredam konflik tersebut agar tidak semakin meluas dan menyebbabkan dampak yang lebih besar lagi.

Sumber : Artikel ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN SWASTA (Studi Kasus di Dusun Sungai Samak, Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung)
oleh : Irwandi, Endah R. Chotim