Lautan di Indonesia memiliki kedalaman yang berbeda-beda. Ada yang dalamnya kurang dari 200 meter, misalnya laut-laut yang letaknya di Dangkalan Sunda seperti laut Jawa, Laut Cina Selatan, dan di Dangkalan Sahul seperti Laut Arafuru. Ada yang dalamnya mencapai ribuan meter, yaitu laut-laut yang letaknya di laut Tengah Australia-Asia yang letaknya di antara dua dangkan itu, seperti Laut Banda, Laut Flores, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Sulawesi, Laut Makassar dan sebagainya. Juga lautan Indonesia yang letaknya di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa dalam sekali. Diduga dalamnya lebih dari 3000 meter. Trog Sunda yang letaknya di selatan Pulau Jawa dalamnya mencapai 7.000 meter.
Perbedaan tinggi rendahnya dasar laut disebut relief dasar laut. Oleh sebab itu, dasar laut tinggi menyebabkan laut tidak dalam. Bila dasar laut rendah, maka laut menjadi dalam. Dahulu orang menduga bahwa relief dasar laut adalah relief homogen yang terdiri dari dataran dengan relief yang lemah. Akan tetapi, dengan perkembangan ilmu geologi submarine, makin banyak dikenal relief dasar laut yang sebenarnya. Relief dasar laut sangat beraneka ragam, antara lain sebagai berikut.
1) Dangkalan (Shelf)
Shelf, yaitu bagian dari benua dengan lereng yang tidak begitu curam. Letaknya di dekat pantai atau di tepi benua dan tergenang air laut kurang dari 200 meter. Shelf ialah relief dasar laut paling tepi, yang mengalami penurunan landai mulai dari pantai ke arah tengah lautan, kemiringan ke arah laut biasanya kurang dari satu derajat. Di beberapa lembah sungai, shelf ini adalah bukti bahwa suatu saat shelf ini adalah massa daratan yang lalu tenggelam.
Lebar dangkalan antara 0 sampai 1.200 km terhitung dari garis pantai. Dangkalan yang luas terdapat di bagian barat Indonesia (Dangkalan Sunda), bagian timur Indonesia (Dangkalan Sahul), Dangkalan Laut Utara (antara Inggris dengan daratan Eropa), Dangkalan Korea (Laut Kuning), dan Dangkalan Laut Barents (Pantai Arktik Eropa).
Keberadaan shelf sangat penting untuk perikanan, sebab syarat hidup ikan dan plankton terpenuhi, antara lain:
a) Sinar matahari dapat menembus sampai kedalaman 200 m.
b) Plankton adalah makanan utama untuk ikan-ikan.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar laut Jawa dalamnya tidak lebih dari 60 meter bahkan ada yang hanya 20 meter.
2) The Deep
The deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah sehingga letaknya lebih rendah daripada daerah sekitarnya. Kedalaman the deep ini mencapai ribuan meter. Sesuai dengan bentuknya, the deep dibedakan mejadi dua macam, yaitu palung laut dan basin.
a) Palung Laut (Trog)
Palung laut ialah lembah yang dalam, sempit, dan memanjang di dasar laut. Tepinya atau tebingnya sangat curam, ini terjadi sebab lipatan kulit bumi atau patahan kulit bumi, misalnya: Trog Sunda di selatan Pulau Jawa (dalamnya 7.450 m), Trog Mindanau sebelah timur Pilipina (dalamnya 10.830 m), Trog Puerto Rico (dalamnya 9.175 m) dan Palung Bartlet (dalamnya 7.204 m)
b) Basin (Lubuk Laut atau Ledok Laut)
Bentuk basin membulat atau agak memanjang, potongan melintangnya berbentuk huruf U sebab memiliki tebing yang curam dan dasar yang mendatar, misalnya: lubuk laut di Eropa Barat, Canary, Cape Verde, New Foundland, Carribea, Mediterania, Teluk Mexico. Contoh di Indonesia, misalnya: Lubuk Laut Sulu (5.000 m), Lubuk Laut Halmahera (2.030 m), Lubu Laut Sulawesi (6.220 m), Lubuk Laut Aru (3.680 m), Lubuk laut Sangihe (3.820 m)
3) Punggung Laut dan Ambang Laut (Drempel)
Punggung laut ialah pegunungan di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukaan laut. Dua punggung pegunungan yang sejajar serta membelok dari Kepulauan Nusa Tenggara ke Maluku yaitu Punggung Laut Siboga.
Kepulauan Selatan Daya. Jika punggung laut itu tidak sampai ke atas permukaan laut disebut ambang laut. Baik punggung laut atau ambang laut memisahkan dua laut yang dalam. Biasanya ambang laut itu mempengaruhi suhu dan kadar garam terutama di dasar laut. Contohnya: Ambang Laut Sulu (400 m), Ambang Laut Sulawesi (1.400 m), Ambang Laut Halmahera (700 m), Ambang laut Aru (1.480 m), Ambang Laut Sangihe (2.050 m).
4) Gunung Laut (Seamounts)
Gunung laut ialah gunung yang kakinya mulai dari dasar laut, kadang-kadang puncaknya tinggi menjulang di atas permukaan air laut seperti Gunung Krakatau di Selat Sunda. Tetapi ada juga yang puncaknya di bawah permukaan laut, misalnya : gunung api yang terdapat di Laut Banda.
5) Plato Submarin
Plato submarin adalah bentukan positif yang memiliki puncak relatif datar. Contoh Plato Albatros di Samudra Pasifik, Plato Seychelles di Samudra Hindia, dan Plato Azores di Samudra Atlantik Utara.
6) Punggungan (Ridge)
Punggungan (ridge) bentuknya positif memiliki lerang yang curam, memanjang dan sempit serta bertopografi kasar, nyaris serupa dengan gunung-gunung di daratan, contohnya : puncak sistem ridge di tengah-tengah samudera Atlantik tingginya mencapai 1 – 4 km di atas dsaar laut yang memanjang dari Pulau Iceland sampai Tanjung Harapan.
7) Cembungan (Rise atau Swell)
Cembungan (rise atau swell) adalah bentukan positif dengan ukuran panjang dan lebar (luas), lebih tinggi dari dasar laut rata-rata di sekitarnya. Contohnya swell Hawaii yang mencembung dengan halus, panjangnya 3.500 km dan lebarnya 1.000 km. Di atasnya tumbuh kubah vulkan tempat Pulau Hawaii berdiri.
8) Lereng Kontinen
Lereng kontinen adalah bidang miring yang membatasi dangkalan kontinen. Kemiringannya antara 1O sampai 25O, mulai dari tepi dangkalan benua ke arah laut lepas, mulai dari kedalaman 200 meter sampai 1.800 meter. Melihat bukti yang mendukung, proses terjadinya lereng kontinen itu sebagai hasil sedimentasi dan sebagai sesar.
9) Laut Dalam
Laut dalam adalah laut yang dalamnya lebih dari 200 m. di Indonesia ada beberapa laut dalam, misalnya Laut Banda, Lautan Indonesia.
10) Lantai suatu Lautan
Lantai dari lautan kebanyakan tertutup lapisan sedimen atau endapan. Cekungancekungan, serta bentuk penonjolan yang ada pada dasar lautan tertutup oleh endapanendapan.
11) Bendul Laut
Bendul laut adalah gunung-gunung kecil di dasar laut. Apabila gunung itu tinggi dan tersembul di permukaan air laut dinamakan pulau (Pulau Oceanis).
12) Pantai
Perbatasan antara daratan dan lautan dinamakan pantai. Bentuk daratan di pantai mengalami perubahan akibat sedimentasi dari darat atau dari laut atau akibat pengikisan air laut.
Ada beberapa bentukan permukaan bumi di pantai, antara lain sebagai berikut.
(a) Tanjung
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Jika menjoroknya sangat jauh, disebut semenanjung. Tanjung sering disebut dengan ujung. Contohnya Tanjung Cina, Ujung Wetan (Blambangan), Ujung Kulon, Tanjung Kerawang, Tanjung Harapan, dan Semenanjung Malaka.
(b) Teluk
Teluk adalah bagian laut yang masuk ke arah darat. Contohnya Teluk Penyu, Teluk Baron, Teluk Jakarta, Teluk Persi, dan Teluk Donggala.
(c) Cliff
Cliff yaitu pantai yang curam atau terjal. Terjadinya sebab daerah itu pernah mengalami pengangkatan sehingga terjadi perbedaan yang besar antara daratan dan laut. Pantai cliff adalah tempat yang sangat baik jika digunakan untuk bersarang burung-burung wallet. Sarang burung wallet ini harganya cukup mahal. Contohnya pantai cliff di daerah Parangtritis, Rongkop (DIY), dan Karangbolong (Jawa Tengah).
(d) Pantai Berteras atau Pantai Bertingkat
Pantai berteras atau pantai bertingkat adalah pantai yang terjadi akibat daerah itu mengalami pengangkatan berkali-kali.
(e) Tombolo
Tombolo adalah suatu hasil endapan material pasir dan kerikil yang menghubungkan suatu pulau kecil pada pantai yang dangkal dengan daratan.
(f) Nehrung
Nehrung adalah suatu endapan material pasir dan kerikil, yang diendapkan oleh air laut di pantai dangkal, sehingga adalah dinding pemisah antara laut dengan darat. Jadi adalah beting pantai yang memisahkan antara daratan dan laut.
(g) Pulau Karang
Pulau karang atau pulau koral ialah pulau yang terbentuk dari koloni hewan yang hanya dapat hidup pada temperatur dan kedalaman laut tertentu. Contoh pulau karang ialah Kepulauan Tukang Besi di Sulawesi Selatan dan Kepulauan Seribu di Teluk Jakarta. Cincin besar yang terbentuk dari beberapa pulau karang yang berkelompok dinamakan atol, misalnya Pulau Macan di Indonesia. Laguna ialah bagian dari laut dangkal yang terdapat di tengah-tengah atol. Menurut teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin, atol terjadi akibat pulau yang tenggelam secara perlahan-lahan.
Perbedaan tinggi rendahnya dasar laut disebut relief dasar laut. Oleh sebab itu, dasar laut tinggi menyebabkan laut tidak dalam. Bila dasar laut rendah, maka laut menjadi dalam. Dahulu orang menduga bahwa relief dasar laut adalah relief homogen yang terdiri dari dataran dengan relief yang lemah. Akan tetapi, dengan perkembangan ilmu geologi submarine, makin banyak dikenal relief dasar laut yang sebenarnya. Relief dasar laut sangat beraneka ragam, antara lain sebagai berikut.
1) Dangkalan (Shelf)
Shelf, yaitu bagian dari benua dengan lereng yang tidak begitu curam. Letaknya di dekat pantai atau di tepi benua dan tergenang air laut kurang dari 200 meter. Shelf ialah relief dasar laut paling tepi, yang mengalami penurunan landai mulai dari pantai ke arah tengah lautan, kemiringan ke arah laut biasanya kurang dari satu derajat. Di beberapa lembah sungai, shelf ini adalah bukti bahwa suatu saat shelf ini adalah massa daratan yang lalu tenggelam.
Lebar dangkalan antara 0 sampai 1.200 km terhitung dari garis pantai. Dangkalan yang luas terdapat di bagian barat Indonesia (Dangkalan Sunda), bagian timur Indonesia (Dangkalan Sahul), Dangkalan Laut Utara (antara Inggris dengan daratan Eropa), Dangkalan Korea (Laut Kuning), dan Dangkalan Laut Barents (Pantai Arktik Eropa).
Keberadaan shelf sangat penting untuk perikanan, sebab syarat hidup ikan dan plankton terpenuhi, antara lain:
a) Sinar matahari dapat menembus sampai kedalaman 200 m.
b) Plankton adalah makanan utama untuk ikan-ikan.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar laut Jawa dalamnya tidak lebih dari 60 meter bahkan ada yang hanya 20 meter.
2) The Deep
The deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah sehingga letaknya lebih rendah daripada daerah sekitarnya. Kedalaman the deep ini mencapai ribuan meter. Sesuai dengan bentuknya, the deep dibedakan mejadi dua macam, yaitu palung laut dan basin.
a) Palung Laut (Trog)
Palung laut ialah lembah yang dalam, sempit, dan memanjang di dasar laut. Tepinya atau tebingnya sangat curam, ini terjadi sebab lipatan kulit bumi atau patahan kulit bumi, misalnya: Trog Sunda di selatan Pulau Jawa (dalamnya 7.450 m), Trog Mindanau sebelah timur Pilipina (dalamnya 10.830 m), Trog Puerto Rico (dalamnya 9.175 m) dan Palung Bartlet (dalamnya 7.204 m)
b) Basin (Lubuk Laut atau Ledok Laut)
Bentuk basin membulat atau agak memanjang, potongan melintangnya berbentuk huruf U sebab memiliki tebing yang curam dan dasar yang mendatar, misalnya: lubuk laut di Eropa Barat, Canary, Cape Verde, New Foundland, Carribea, Mediterania, Teluk Mexico. Contoh di Indonesia, misalnya: Lubuk Laut Sulu (5.000 m), Lubuk Laut Halmahera (2.030 m), Lubu Laut Sulawesi (6.220 m), Lubuk Laut Aru (3.680 m), Lubuk laut Sangihe (3.820 m)
3) Punggung Laut dan Ambang Laut (Drempel)
Punggung laut ialah pegunungan di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukaan laut. Dua punggung pegunungan yang sejajar serta membelok dari Kepulauan Nusa Tenggara ke Maluku yaitu Punggung Laut Siboga.
- Punggung laut yang membentuk dari Pulau Wetar sampai ke Kepulauan Banda disebut Kepulauan Barat Daya.
- Punggung laut yang membentuk dari Kepulauan Leti sampai Pulau Seram disebut
Kepulauan Selatan Daya. Jika punggung laut itu tidak sampai ke atas permukaan laut disebut ambang laut. Baik punggung laut atau ambang laut memisahkan dua laut yang dalam. Biasanya ambang laut itu mempengaruhi suhu dan kadar garam terutama di dasar laut. Contohnya: Ambang Laut Sulu (400 m), Ambang Laut Sulawesi (1.400 m), Ambang Laut Halmahera (700 m), Ambang laut Aru (1.480 m), Ambang Laut Sangihe (2.050 m).
4) Gunung Laut (Seamounts)
Gunung laut ialah gunung yang kakinya mulai dari dasar laut, kadang-kadang puncaknya tinggi menjulang di atas permukaan air laut seperti Gunung Krakatau di Selat Sunda. Tetapi ada juga yang puncaknya di bawah permukaan laut, misalnya : gunung api yang terdapat di Laut Banda.
5) Plato Submarin
Plato submarin adalah bentukan positif yang memiliki puncak relatif datar. Contoh Plato Albatros di Samudra Pasifik, Plato Seychelles di Samudra Hindia, dan Plato Azores di Samudra Atlantik Utara.
6) Punggungan (Ridge)
Punggungan (ridge) bentuknya positif memiliki lerang yang curam, memanjang dan sempit serta bertopografi kasar, nyaris serupa dengan gunung-gunung di daratan, contohnya : puncak sistem ridge di tengah-tengah samudera Atlantik tingginya mencapai 1 – 4 km di atas dsaar laut yang memanjang dari Pulau Iceland sampai Tanjung Harapan.
7) Cembungan (Rise atau Swell)
Cembungan (rise atau swell) adalah bentukan positif dengan ukuran panjang dan lebar (luas), lebih tinggi dari dasar laut rata-rata di sekitarnya. Contohnya swell Hawaii yang mencembung dengan halus, panjangnya 3.500 km dan lebarnya 1.000 km. Di atasnya tumbuh kubah vulkan tempat Pulau Hawaii berdiri.
8) Lereng Kontinen
Lereng kontinen adalah bidang miring yang membatasi dangkalan kontinen. Kemiringannya antara 1O sampai 25O, mulai dari tepi dangkalan benua ke arah laut lepas, mulai dari kedalaman 200 meter sampai 1.800 meter. Melihat bukti yang mendukung, proses terjadinya lereng kontinen itu sebagai hasil sedimentasi dan sebagai sesar.
9) Laut Dalam
Laut dalam adalah laut yang dalamnya lebih dari 200 m. di Indonesia ada beberapa laut dalam, misalnya Laut Banda, Lautan Indonesia.
10) Lantai suatu Lautan
Lantai dari lautan kebanyakan tertutup lapisan sedimen atau endapan. Cekungancekungan, serta bentuk penonjolan yang ada pada dasar lautan tertutup oleh endapanendapan.
11) Bendul Laut
Bendul laut adalah gunung-gunung kecil di dasar laut. Apabila gunung itu tinggi dan tersembul di permukaan air laut dinamakan pulau (Pulau Oceanis).
12) Pantai
Perbatasan antara daratan dan lautan dinamakan pantai. Bentuk daratan di pantai mengalami perubahan akibat sedimentasi dari darat atau dari laut atau akibat pengikisan air laut.
Ada beberapa bentukan permukaan bumi di pantai, antara lain sebagai berikut.
(a) Tanjung
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Jika menjoroknya sangat jauh, disebut semenanjung. Tanjung sering disebut dengan ujung. Contohnya Tanjung Cina, Ujung Wetan (Blambangan), Ujung Kulon, Tanjung Kerawang, Tanjung Harapan, dan Semenanjung Malaka.
(b) Teluk
Teluk adalah bagian laut yang masuk ke arah darat. Contohnya Teluk Penyu, Teluk Baron, Teluk Jakarta, Teluk Persi, dan Teluk Donggala.
(c) Cliff
Cliff yaitu pantai yang curam atau terjal. Terjadinya sebab daerah itu pernah mengalami pengangkatan sehingga terjadi perbedaan yang besar antara daratan dan laut. Pantai cliff adalah tempat yang sangat baik jika digunakan untuk bersarang burung-burung wallet. Sarang burung wallet ini harganya cukup mahal. Contohnya pantai cliff di daerah Parangtritis, Rongkop (DIY), dan Karangbolong (Jawa Tengah).
(d) Pantai Berteras atau Pantai Bertingkat
Pantai berteras atau pantai bertingkat adalah pantai yang terjadi akibat daerah itu mengalami pengangkatan berkali-kali.
(e) Tombolo
Tombolo adalah suatu hasil endapan material pasir dan kerikil yang menghubungkan suatu pulau kecil pada pantai yang dangkal dengan daratan.
(f) Nehrung
Nehrung adalah suatu endapan material pasir dan kerikil, yang diendapkan oleh air laut di pantai dangkal, sehingga adalah dinding pemisah antara laut dengan darat. Jadi adalah beting pantai yang memisahkan antara daratan dan laut.
(g) Pulau Karang
Pulau karang atau pulau koral ialah pulau yang terbentuk dari koloni hewan yang hanya dapat hidup pada temperatur dan kedalaman laut tertentu. Contoh pulau karang ialah Kepulauan Tukang Besi di Sulawesi Selatan dan Kepulauan Seribu di Teluk Jakarta. Cincin besar yang terbentuk dari beberapa pulau karang yang berkelompok dinamakan atol, misalnya Pulau Macan di Indonesia. Laguna ialah bagian dari laut dangkal yang terdapat di tengah-tengah atol. Menurut teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin, atol terjadi akibat pulau yang tenggelam secara perlahan-lahan.
:v
ReplyDelete