Kegiatan ekonomi suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapat barang ataupun jasa tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Kegiatan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Kegiatan ekonomi dapat diartikan juga sebagai cara untuk mencapai tujuan, dalam hal ini barang dan jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekonomi memiliki tujuan untuk kemakmuran hidup individu. Bentuk kegiatan ekonomi masyarakat di beberapa bidang dapat dipelajari pada artikel sebelumnya :
http://ipsgampang.blogspot.com/2016/11/kegiatan-ekonomi-masyarakat-indonesia.html
Apa yang dimaksud dengan pemukiman ? Pemukiman merupakan kumpulan tempat tinggal manusia di suatu kawasan tertentu. Masyarakat biasanya membangun perumahan-perumahan yang saling berdekatan satu sama lain, karena pola interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Pola-pola pemukiman di setiap wilayah biasanya memiliki ciri tersendiri karena pemukiman-pemukiman yang dibangun oleh penduduk di suatu kawasan akan sangat tergantung kepada kondisi lingkungan di kawasan tersebut.
1. Pola Memanjang (Linier)
Pola memanjang pemukiman penduduk dikatakan linier bila rumah-rumah yang dibangun membentuk pola berderet-deret hingga panjang. Pola memanjang umumnya ditemukan pada kawasan pemukiman yang berada di tepi sungai, jalan raya, atau garis pantai. Pola memanjang dapat terbentuk karena kondisi lahan di kawasan tersebut memang menuntut adanya pola ini. Sungai, jalan, maupun garis pantai memanjang dari satu titik tertentu ke titik lainnya, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut pun membangun rumah-rumah mereka dengan menyesuaikan diri pada keadaan tersebut.
a. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai
Pola ini terbentuk karena sungai merupakan sumber air yang melimpah dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, misalnya sumber air dan sarana transportasi. Pemukiman penduduk di sepanjang alur sungai biasanya terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai dan memanjang dari hulu hingga ke hilir. Di Indonesia, pola pemukiman linier banyak ditemukan di sepanjang sungai-sungai besar, seperti Sungai Musi di Sumatra dan Sungai Mahakam di Kalimantan.
b. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Jalan Raya
Perkembangan kemajuan zaman memicu munculnya banyak jalan raya sebagai sarana transportasi yang lebih cepat dan praktis. Jalan raya yang ramai membantu pertumbuhan ekonomi peduduk yang tinggal di sekitarnya untuk membangun pemukiman di sepanjang jalan raya. Pola pemukiman linier di sepanjang jalan raya dapat ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia.
c. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Rel Kereta Api
Pola pemukiman linier di sepanjang rel kereta api biasanya hanya terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api yang ramai dikunjungi orang. Rel kereta api dan stasiun kereta api merupakan sarana vital yang mampu menghubungkan berbagai tempat yang berjauhan, sehingga sangat banyak dikunjungi dan menarik untuk ditinggali. Pola pemukiman linier di sepanjang rel kereta api lazim ditemukan di Pulau Jawa saja.
d. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Pantai
Pola pemukiman ini biasanya dibangun oleh penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pola pemukiman linier di sepanjang pantai dapat ditemukan di berbagai kawasan pantai dan desa-desa nelayan di Indonesia.
2. Pola Terpusat (Nucleated)
Pola terpusat merupakan pola pemukiman penduduk di mana rumah-rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola terpusat umumnya ditemukan pada kawasan pemukiman di desa-desa yang terletak di kawasan pegunungan. Pola ini biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu keturunan.
3. Pola Tersebar (Dispersed)
Pada pola tersebar, penduduk membangun rumah-rumah mereka di kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak renggang satu sama lain. Pola tersebar umumnya ditemukan pada kawasan luas yang bertanah kering. Pola ini dapat terbentuk karena penduduk mencoba untuk bermukim di dekat suatu sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah dibangun pada titik-titik yang memiliki sumber air bagus.
Dalam persebarannya, penduduk biasanya membangun rumah di kawasan-kawasan yang dapat menunjang kegiatan kesehariannya, terutama kegiatan yang menunjang ekonomi mereka. Oleh karena beragamnya pencaharian masyarakat, maka pemukiman-pemukiman penduduk di Indonesia pun tersebar pada kawasan-kawasan tertentu.
Tidak meratanya persebaran pemukiman penduduk salah satunya disebabkan oleh perekonomian masyarakat. Sejak zaman dahulu, Jawa telah menjadi pusat pemerataan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Akibatnya, penduduk banyak berdatangan ke Pulau Jawa untuk mencari barang dan pekerjaan karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Padahal, kawasan-kawasan lain di Indonesia pun memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi. Oleh sebab itulah pemerintah Indonesia sejak dahulu menggalakkan program transmigrasi untuk menggali potensi di daerah luar jawa sekaligus untuk mengoptimalkan pemerataan persebaran penduduk Indonesia.
http://ipsgampang.blogspot.com/2016/11/kegiatan-ekonomi-masyarakat-indonesia.html
Apa yang dimaksud dengan pemukiman ? Pemukiman merupakan kumpulan tempat tinggal manusia di suatu kawasan tertentu. Masyarakat biasanya membangun perumahan-perumahan yang saling berdekatan satu sama lain, karena pola interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Pola-pola pemukiman di setiap wilayah biasanya memiliki ciri tersendiri karena pemukiman-pemukiman yang dibangun oleh penduduk di suatu kawasan akan sangat tergantung kepada kondisi lingkungan di kawasan tersebut.
Kegiatan ekonomi masyarakat indonesia berdasarkan pola pemukiman
Secara umum, terdapat tiga pola pemukiman yang banyak dijumpai di Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia, pola-pola tersebut adalah pola memanjang (linier), pola terpusat (nucleated), dan pola tersebar (dispersed).1. Pola Memanjang (Linier)
Pola memanjang pemukiman penduduk dikatakan linier bila rumah-rumah yang dibangun membentuk pola berderet-deret hingga panjang. Pola memanjang umumnya ditemukan pada kawasan pemukiman yang berada di tepi sungai, jalan raya, atau garis pantai. Pola memanjang dapat terbentuk karena kondisi lahan di kawasan tersebut memang menuntut adanya pola ini. Sungai, jalan, maupun garis pantai memanjang dari satu titik tertentu ke titik lainnya, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut pun membangun rumah-rumah mereka dengan menyesuaikan diri pada keadaan tersebut.
a. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai
Pola ini terbentuk karena sungai merupakan sumber air yang melimpah dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, misalnya sumber air dan sarana transportasi. Pemukiman penduduk di sepanjang alur sungai biasanya terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai dan memanjang dari hulu hingga ke hilir. Di Indonesia, pola pemukiman linier banyak ditemukan di sepanjang sungai-sungai besar, seperti Sungai Musi di Sumatra dan Sungai Mahakam di Kalimantan.
Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai |
b. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Jalan Raya
Perkembangan kemajuan zaman memicu munculnya banyak jalan raya sebagai sarana transportasi yang lebih cepat dan praktis. Jalan raya yang ramai membantu pertumbuhan ekonomi peduduk yang tinggal di sekitarnya untuk membangun pemukiman di sepanjang jalan raya. Pola pemukiman linier di sepanjang jalan raya dapat ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia.
c. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Rel Kereta Api
Pola pemukiman linier di sepanjang rel kereta api biasanya hanya terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api yang ramai dikunjungi orang. Rel kereta api dan stasiun kereta api merupakan sarana vital yang mampu menghubungkan berbagai tempat yang berjauhan, sehingga sangat banyak dikunjungi dan menarik untuk ditinggali. Pola pemukiman linier di sepanjang rel kereta api lazim ditemukan di Pulau Jawa saja.
d. Pola Pemukiman Linier di Sepanjang Pantai
Pola pemukiman ini biasanya dibangun oleh penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pola pemukiman linier di sepanjang pantai dapat ditemukan di berbagai kawasan pantai dan desa-desa nelayan di Indonesia.
2. Pola Terpusat (Nucleated)
Pola terpusat merupakan pola pemukiman penduduk di mana rumah-rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola terpusat umumnya ditemukan pada kawasan pemukiman di desa-desa yang terletak di kawasan pegunungan. Pola ini biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu keturunan.
Pola pemukiman memusat |
3. Pola Tersebar (Dispersed)
Pada pola tersebar, penduduk membangun rumah-rumah mereka di kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak renggang satu sama lain. Pola tersebar umumnya ditemukan pada kawasan luas yang bertanah kering. Pola ini dapat terbentuk karena penduduk mencoba untuk bermukim di dekat suatu sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah dibangun pada titik-titik yang memiliki sumber air bagus.
Dalam persebarannya, penduduk biasanya membangun rumah di kawasan-kawasan yang dapat menunjang kegiatan kesehariannya, terutama kegiatan yang menunjang ekonomi mereka. Oleh karena beragamnya pencaharian masyarakat, maka pemukiman-pemukiman penduduk di Indonesia pun tersebar pada kawasan-kawasan tertentu.
Tidak meratanya persebaran pemukiman penduduk salah satunya disebabkan oleh perekonomian masyarakat. Sejak zaman dahulu, Jawa telah menjadi pusat pemerataan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Akibatnya, penduduk banyak berdatangan ke Pulau Jawa untuk mencari barang dan pekerjaan karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Padahal, kawasan-kawasan lain di Indonesia pun memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi. Oleh sebab itulah pemerintah Indonesia sejak dahulu menggalakkan program transmigrasi untuk menggali potensi di daerah luar jawa sekaligus untuk mengoptimalkan pemerataan persebaran penduduk Indonesia.
No comments:
Post a Comment